Suara.com - Amerika Serikat berambisi untuk kembali menginjakkan kaki di Bulan pada 2024 mendatang, demikian diumumkan oleh Wakil Presiden Mike Pence pada Rabu (27/3/2019)/
Sebelumnya badan antariksa AS (NASA) menargetkan akan kembali mengirim astronotnya ke Bulan pada pada 2028, dengan lebih dulu membangun stasiun - yang akan menjadi gerbang untuk misi-misi yang lebih jauh - di orbit satelit natural Bumi tersebut pada 2024.
"Kita saat ini sedang berada di tengah perlombaan antariksa, sama seperti ketika era 1960an," kata Pence dalam sebuah pertemuan Dewan Antariksa Nasional di Huntsville, Alabama, AS.
AS adalah satu-satunya negara yang pernah mengirim astronot ke permukaan Bulan. Dalam periode 1969 - 1972, AS telah enam kali mengirim astronot ke Bulan.
Sejauh ini, baru dua negara yang berhasil mendaratkan robotnya di permukaan Bulan. Keduanya adalah Uni Soviet dan China. Sementara Israel rencananya akan mendaratkan sebuah wahana di Bulan pada April besok.
Menanggapi perintah Pence itu, Administrator NASA, Jim Brindenstine, mengaku pihaknya siap segera mengirim astronot ke Bulan.
"Tantangan diterima. Kini, mari kita bekerja," tulis Brindestine dalam akun Twitter-nya.
Brindenstine mengatakan NASA akan menggunakan sebuah roket raksasa dan kapsul, yang disebut Space Launch System (SLS) untuk mengirim astronot ke Bulan. Boeing adalah kontraktor utama NASA untuk membangun roket mesin roket SLS.
Lebih lanjut Brindenstine mengatakan NASA yakin SLS sukses terbang pada 2020 mendatang.