Suara.com - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April mendatang, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengajak generasi muda memilih presiden sesuai dengan hati nurani, bukan atas dasar berita hoaks yang beredar di dunia maya.
"Sebentar lagi mau Pilpres. Saya sebagai orang tua, saya titip kepada anak muda agar jangan sampai tidak datang ke TPS. Karena itu hak demokrasi kalian," ujar Luhut selepas menghadiri acara Thinkubator Startup Competition di Jakarta pada Kamis (28/3/2019).
Selain itu, Luhut juga berpesan agar generasi muda Indonesia lebih selektif dalam menyaring berita dan jangan sampai termakan atau bahkan menyebarkan berita hoaks.
"Jangan bermusuhan karena pilihannya (presiden) berbeda. Kalian mau pilih nomor satu atau nomor dua, silakan. Tapi jangan bermusuhan. Tidak bagus bagi negeri," imbuhnya.
Baca Juga: Bos Facebook Indonesia Mundur, Kenapa?
"Jangan memilih berdasarkan berita hoaks yang dibaca. Pilihlah pemimpin berdasarkan hati nurani. Ingat, pilihan kalian menentukan masa depan Indonesia," tegas Luhut.
Seruan Menkomaritim ini tidak terlepas dari maraknya berita hoaks yang tersebar di media sosial jelang Pemilu 2019.
Bahkan dalam catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), jumlah berita hoaks yang berhasil dideteksi selama bulan Februari 2019 mencapai 300 informasi.
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia juga melaporkan 127 akun media sosial penyebar berita bohong ke Kominfo.
Baca Juga: Menkominfo Sebut Hoaks Paling Banyak Terjadi pada Media Sosial