Suara.com - Rencana badan antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk mengirim dua astronot perempuan melayang bebas (spacewalk) di ruang angkasa gagal karena alasan sepele: tidak ada baju astronot yang pas untuk dua perempuan itu.
Pada awal Maret ini NASA mengumumkan bahwa Christina Koch dan Anne McClain akan ambil bagian dalam spacewalk yang rencananya berlangsung pada 29 Maret.
Dua perempuan itu akan keluar dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS) untuk memasang baterai-baterai baru pada stasiun yang melayang di orbit Bumi tersebut.
Belum pernah sebelumnya dua orang astronot perempuan melakukan aksi itu bersamaan. Pernah ada astronot perempuan melakukan spacewalk, tetapi ditemani oleh astronot lelaki. Lebih sering lagi spacewalk dilakukan oleh dua astronot lelaki.
Tetapi dalam siaran persnya Senin (25/3/2019), NASA mengumumkan rencana itu dibatalkan karena kurangnya baju astronot. Diketahui bahwa hanya ada satu baju astronot yang pas dengan tubuh kedua astronot tersebut dan keputusannya baju itu akan dikenakan oleh Koch.
McClain sendiri pekan lalu sudah melakukan spacewalk dan ia menjadi perempuan ke-13 dalam sejarah yang pernah menjalani aksi itu. Koch rencananya akan menjadi perempuan ke-14 yang pernah berjalan di luar angkasa.
Adapun perempuan pertama yang pernah melayang bebas di antariksa adalah kosmonot Rusia bernama Svetlana Savitskaya. Ia melakukannya sekitar 35 tahun lalu.
Mengenakan baju astronot bukan urusan mudah. Alasannya karena ketika berada di luar angkasa, akibat adanya gaya mikrogravitasi, tubuh manusia akan menjadi lebih tinggi. McClain sendiri baru-baru ini mengatakan bahwa tinggi tubuhnya bertambah 5 sentimeter selama di luar angkasa.