Menurut Studi, Kini Fobia Ketinggian Bisa Diobati dengan Teknologi VR

Sabtu, 23 Maret 2019 | 17:20 WIB
Menurut Studi, Kini Fobia Ketinggian Bisa Diobati dengan Teknologi VR
Ilustrasi seorang lelaki sedang menggunakan kacamata virtual reality. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fobia terhadap ketinggian atau nama lainnya acrophobia ini pasti sering Anda temui di antara kerabat atau teman. Namun sebuah studi menyatakan bahwa ketakutan akan ketinggian tersebut dapat diobati dengan teknologi VR.

Virtual Reality yang akan membuat siapapun yang mencobanya akan memasuki dunia baru yang berbeda dan merasa yang dilihat adalah hal yang nyata.

Menurut laporan dari JAMA Psychiatry, relawan studi di Belanda menggunakan terapi perilaku kognitif yang dipandu dengan apa yang biasanya dicapai pasien dengan terapis yang sebenarnya.

Dalam studi tersebut menyebutkan ''bahwa rasa takut akan ketinggian atau Acrophobia dapat diobati secara efektif tanpa terapis namun hanya menggunakan aplikasi smartphoneyang disebut ZeroPhobia yang dikombinasikan dengan kacamata VR'' ungkap Tara Donker, asisten profesor.

Baca Juga: Bagaimana Agar Tak Mabuk saat Gunakan Perangkat Virtual Reality?

Pengobatan ini dianggap lebih efektif dari pengobatan tatap muka yang mengeluarkan biaya perawatan yang lebih banyak.

Terapi perilaku kognitif tradisional, biasanya pasien dengan fobia akan diobati secara bertahap dan menunjukkan hal yang mereka takuti dan seorang terapis akan membantu pasien menafsirkan kembali respons dan kecemasan yang mereka rasakan.

Virtual reality. (pexels/Burst)
Virtual reality. (pexels/Burst)

Namun dengan terapis Donker yang berafiliasi dengan Vrije University Amsterdam, dan penulis studi senior Jean-Louis van Gelder dari University of Twente mengembangkan aplikasi untuk menawarkan alternatif yang terjangkau untuk pasien acrophobia.

Aplikasi ini seperti permainan yang membawa pengguna melalui serangkaian tantangan yang menakutkan bagi seseorang acrophobia.

Permainan tersebut seperti mengganti bola lampu di tangga dapur, memperbaiki lampu sambil berdiri di tepi balkon yang tinggi atau menyelematkan anak kucing yang melarikan diri di atas jembatan tinggi.

Baca Juga: Anies-Sandi Siapkan Virtual Reality di Hari Pelantikan

Skenario permainan VR dikembangkan untuk mencakup luas dari situasi yang akan dialami para acrophobia.

Aplikasi ZeroPhobia ini juga sudah di uji pada 193 sukarelawan dewasa dengan acrophobia, hasilnya pada tiga bulan kemudian para relawan mengisi kuesioner dan menyimpulkan bahwa relawan takut ketinggian yang menggunakan aplikasi mengalami peningkatan yang signifikan.

Namun terapis lebih baik terlibat dalam menggunakna metode VR ini dan membantu mengatasi fobia ketinggian tersebut.

Jadi bagi yang memiliki fobia serupa, perlu dicoba ya metode dengan virtual reality ini. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI