Gerakan mata yang cepat ini disebut ''saccades'' dan dipisahkan oleh periode diam yang pendek yang disebut ''fiksasi''.
Penelitian menyebutkan bahwa mata orang dewasa rata-rata menghasilkan 3 hingga 5 saccades per detik. Itu diselingi oleh fiksasi 200 hingga 300 milidetik.
Namun waktu fiksasi secara signifikan lebih pendek pada anak-anak. Oleh karena itu, mereka mampu membuat lebih banyak saccades dan mengambil lebih banyak gambar per detik.
Dikutip dari IFLScience, semakin manusia tua, maka jaringan syaraf di otak semakin kompleks.
Baca Juga: China Siap Balap Amerika dalam Penelitian AI
Itu berarti bahwa sinyal-sinyal harus bergerak lebih jauh untuk mencapai bagian otak yang terpisah sehingga merubah waktu fiksasi lebih lama.
Analogi sederhananya seperti fotografi time-lapse. Semakin banyak foto yang ditangkap per detik, semakin lambat pergerakan waktu yang muncul.
Sebaliknya, ketika interval antara foto ditingkatkan, memberikan ilusi bahwa peristiwa terjadi lebih cepat.
Itulah tadi penelitian ilmiah mengenai penyebab waktu terasa semakin cepat, apakah kamu mengalaminya juga?
Baca Juga: Bikin Melongok Judul Penelitian Anak SMA Milenial soal Jomblo sampai Ngupil