Stasiun Luar Angkasa Internasional Dijajah Super Mutan ?

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 21 Maret 2019 | 11:46 WIB
Stasiun Luar Angkasa Internasional Dijajah Super Mutan ?
Ilustrasi stasiun luar angkasa internasional (ISS). [Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dijajah superkuman yang kebal terhadap antibiotik. Hal ini diungkap para ilmuwan dari sebuah studi baru telah diterbitkan menunjukkan bahwa bakteri telah menjajah ISS.

Bakteri ini bermutasi dan berkembang menjadi lebih kuat. Para peneliti yang 'kondisi bermusuhan dan ekstrem' pada ISS dapat 'memaksa bakteri untuk menguatkan' sambil menurunkan pertahanan kekebalan krunya.

"Spaceflight dapat mengubah bakteri yang tidak berbahaya menjadi patogen potensial," kata penulis studi senior, Profesor. Elisabeth Grohmann dari Beuth University of Applied Sciences Berlin.

Sama seperti hormon stres membuat astronot rentan terhadap infeksi, bakteri yang dibawanya menjadi lebih keras, mengembangkan lapisan pelindung yang tebal dan resistensi terhadap antibiotik. Bahkan, lebih kuat, melipatgandakan dan memetabolisme lebih cepat.

Baca Juga: Siap Rebut Posisi Raja AnTuTu, Nubia Red Magic 3 Segera Rilis

Kombinasi bakteri yang berevolusi menjadi resisten terhadap antibiotik dan sistem kekebalan astronot yang diturunkan bisa menjadi kombinasi yang sangat berbahaya.

"Imunosupresi, virulensi bakteri dan karenanya risiko infeksi meningkat dengan durasi spaceflight," tambah Grohmann.

"Kita harus terus mengembangkan pendekatan baru untuk memerangi infeksi bakteri jika kita ingin mencoba misi yang lebih lama ke Mars dan seterusnya."

Para ilmuwan menguji bakteri yang ditemukan di pintu toilet di ISS dan menemukan beberapa spesies bakteri yang dapat menahan hingga tiga antibiotik.

Ilustrasi pakaian astronot. [Shutterstock]
Ilustrasi astronot. [Shutterstock]

Beberapa spesies juga telah mengembangkan kemampuan untuk mengelilingi diri mereka dalam 'biofilm' yang membantu kemudian bertahan hidup di dalam tubuh inang dan menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Ilmuwan Berencana Buat Stasiun Luar Angkasa di Atas Asteroid!

Untungnya, para peneliti tidak dapat menemukan bug yang benar-benar berbahaya seperti MRSA. Tetapi ada kemungkinan nasties serupa dapat berevolusi dari waktu ke waktu path.

"Tidak ada patogen manusia yang ditemukan di permukaan mana pun. Dengan demikian, risiko infeksi untuk kru ISS saat ini rendah," kata Grohmann.

Astronot yang melakukan perjalanan ke luar angkasa bisa pulang karena menderita herpes. Kondisi ini disampaikan NASA minggu ini.

Menurut penelitian terbaru, setengah dari orang-orang yang bepergian ke luar atmosfer Bumi naik pesawat ulang-alik atau Stasiun Luar Angkasa Internasional menderita 'reaktivasi' virus herpes. [Metro]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI