Dibanding ke Bulan dan Mars, NASA Sarankan Manusia Pindah ke Titan

Selasa, 19 Maret 2019 | 16:49 WIB
Dibanding ke Bulan dan Mars, NASA Sarankan Manusia Pindah ke Titan
Titan, bulan Saturnus. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat membicarakan kemungkinan koloni manusia untuk meninggalkan Bumi, sebagian besar ilmuwan mungkin menyarankan pindah ke Bulan atau Planet Mars. Tidak bagi teknisi NASA satu ini. Bagi Janelle Wellons, bulan milik Saturnus, Titan, menjanjikan tempat tinggal yang lebih menarik.

"Bagaimana jika kita mempertimbangkan untuk mendiami salah satu dari dunia air yang ada di sistem tata surya, Titan," tulis Wellons dalam tanya jawab di forum Reddit, dilansir dari Futurism, Selasa (19/3/2019).

Menurutnya, Titan memiliki area yang lebih luas daripada Mars dan Bulan, sehingga jumlah manusia yang bisa tinggal di satelit alami Planet Saturnus itu bisa lebih banyak.

"Titan adalah bulan Saturnus terbesar. Bahkan, lebih besar dari planet Merkurius, jadi saya pikir kita bisa menetap dengan banyak ruang," imbuh Wellons.

Baca Juga: Penasaran Spesifikasi Ponsel Pertama Reno? Ini Bocorannya

Meski masih sebatas angan, Wellons sangat antusias dengan gagasannya ini. Ia mengatakan bahwa permukaan Titan tidak seburuk perkiraan karena memiliki cairan yang membentuk danau dan lautan.

Logo NASA. [Shutterstock]
Ilustrasi logo NASA. [Shutterstock]

Berdasarkan laporan terakhir NASA, cairan yang membentuk danau dan lautan ini sebenarnya terbuat dari metana yang membahayakan manusia. Tapi, Wellons meyakini bahwa di masa depan, manusia akan mampu membuat pakaian pelindung yang memungkinkan bagi mereka untuk berenang di lautan metana Titan

Selain itu, atmosfer Titan yang sangat tebal akan membuat impian manusia yang ingin bisa terbang bisa menjadi lebih mudah dan rasional.

"Titan memiliki atmosfer tebal yang dapat melindungi kita dari radiasi luar angkasa. Itu sangat padat sehingga kita bisa menempelkan sayap ke lengan kita dan terbang di bulan ini. Itu terlihat sebagai tempat yang keren untuk hidup," lanjutnya.

Walaupun ambisi Wellons untuk bisa tinggal di Titan sangat besar, bulan terbesar di Saturnus itu menyimpan sisi negatif yang membuatnya sulit untuk ditinggali manusia. Pasalnya, bulan yang ditemukan pada tahun 1655 ini hanya terpapar 1 persen dari sinar matahari yang menyinari Bumi.

Artinya, temperatur suhu di Titan masih belum memungkinkan bagi manusia untuk meninggali bulan tersebut. Bahkan, NASA mencatat bahwa suhu di Titan bisa mencapai -180 derajat Celcius.

Baca Juga: NASA Miliki Sistem Peluncur Roket Baru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI