Suara.com - Neil Harbisson, seniman sekaligus manusia setengah robot atau cyborg pertama di dunia, mengungkapkan bahwa antena yang tertanam di kepalanya sudah tersambung dengan internet.
Seperti yang diwartakan Daily Star, Selasa (19/3/2019), kepala Harbisson dipasangi antena pada 2004 untuk membantunya, yang lahir dengan kondisi buta warna, melihat warna serta mengunduh gambar dan suara ke otak.
"Kepala saya juga memiliki koneksi internet, yang bisa dimanfaatkan untuk menerima gambar atau suara dari seluruh dunia langsung ke tengkorak. Beberapa orang terpilih - satu dari tiap benua - bisa mengirim suara dan gambar ke kepala saya menggunakan ponsel mereka," terang dia.
"Pemisahan antara tubuh dan akal, membuat saya seperti memiliki mata dan telinga di setiap benua. Kadang-kadang ketika saya sedang berada di depan tembok bata yang membosankan, saya bisa melihat matahari terbenam yang cantik lewat mata Australia saya," beber dia.
Cyborg merupakan akronim dari cybernetic organism. Ringkasnya, cyborg adalah manusia yang memiliki bagian tubuh organik dan biomekatronik atau robot.
Kini Neil berharap teknologi cyborg tak hanya dimanfaatkan di Bumi, tetapi juga bisa membantu manusia saat menjelajah antariksa. Ia ingin teknologi ini bisa digunakan manusia untuk menggunggah atau meng-upload kesadaran mereka di planet selain Bumi.
"Akal kita tak lagi perlu bersatu dengan tubuh kita. Saya yakin dalam beberapa tahap lagi, manusia akan mempelajari pemisahan antara akal dan tubuh, dan mulai menjelajah tanpa tubuh," beber dia.
"Alih-alih menelan kesakitan saat menjelajah, kita hanya perlu mengirim akal kita ke luar angkasa, mencetak versi 3 dimensi dari tubuh kita di plane lain, dan mengelilingi luar angkasa saat masih berbaring di tempat tidur," anjur Neil.
"Dengan kata lain, pesawat antariksa terbaik adalah sebuah tempat tidur yang nyaman," tutup dia.