Suara.com - Pasukan udara Amerika Serikat, US Air Force (USAF), belum lama ini mengumumkan bahwa mereka berhasil menerbangkan jet tempur tanpa awak yang diberi nama XQ58-A Valkyrie.
Sebelum dinyataka sukses, USAF melakukan pengujian terhadap prototipenya dengan melakukan lima misi penerbangan yang dimulai sejak 5 Maret lalu di Yuma Proving Grounds di Arizona, AS.
Sebagaimana dikutip dari The Verge, Senin (11/3/2019), Valkyrie diproyeksikan menjadi pesawat tempur yang nantinya akan difungsikan sebagai 'wingman' atau pendamping pesawat tempur dengan pilot manusia dalam sebuah misi.
Menariknya, konsep awal terciptanya jet tempur nirawak ini terinspirasi dari video game, ketika drone atau robot bisa menjadi pendamping pilot manusia.
Baca Juga: Awas! Facebook Messenger Bocorkan Identitas Lawan Bicara Anda
Di belakang layar, pesawat tempur canggih merupakan mahakarya dari kerjasama antara Air Force Research Laboratory dengan Kratos Unmanned Aerial Systems.
Valkyrie dikembangkan sebagai solusi relatif murah yang bisa difungsikan dalam perang elektronik, penyerangan atau berfungsi sebagai pesawat pengintai. Keberadaan Valkyrie juga diklaim efektif menekan jumlah kematian pilot saat menunaikan tugasnya.
Sedangkan untuk teknisnya, pengontrol jet tempur tanpa awak ini dikendalikan oleh pesawat utama yang berpilot manusia. Karena berstatus sebagai pesawat pendukung, Valkyrie juga bisa membawa senjata seperti bom, sanggup melakukan take-off dari landasan biasa atau bahkan diluncurkan dengan menggunakan roket.
Bicara soal daya jelajah, Valkyrie bisa terbang hingga 2.500 mil, terpaut sedikit dari jangkauan F-16 Fighting Falcon (2.600 mil) dan unggul atas F-22 Raptor yang hanya mampu menjangkau jarak 1.800 mil.
Namun karena dioperasikan oleh sistem remote, kecepatan Valkyrie terbilang rendah karena hanya mampu melaju hingga 652 mph. Sedangkan untuk durasi terbangnya mencapai 76 menit.
Baca Juga: Aksi Emak - Emak Ini Bikin Tepok Jidat!
Meski begitu, secara keseluruhan Valkyrie merupakan proyek yang tidak memakan biaya terlalu besar. Untuk satu unit pesawat, pemerintah AS hanya perlu mengeluarkan dana sekitar 2-3 juta dolar AS atau sebanding dengan misil Patriot. Di sisi lain, pembuatan pesawat tempur pada umumnya menelan biaya besar sekitar 100 juta dolar AS.