Suara.com - Pokemon Go sempat menjadi topik pembicaraan dunia game saat diluncurkan pertengahan 2016. Sayang, gaung game besutan Niantic Labs ini meredup ditelan game mobile keluaran anyar.
Siapa sangka, game berbasis augmented reality (AR) ini ternyata memiliki pemain loyal. Berkat kaum loyalis tersebut Pokemon Go meraup pendapatan fantastis.
Berdasarkan data yang dirilis perusahaan analis keuangan Sensor Tower baru-baru ini, game Pokemon Go sukses mengantongi pendapatan sebesar 2,45 miliar dolar AS atau sekitar Rp 34 triliun lebih!
Nilai ini boleh dibilang fantastis mengingat Pokemon Go belum genap 3 tahun dirilis. Apalagi, genre permainan ini terbilang anti-mainstream ketimbang MOBA atau Battle Royale yang sedang digandrungi.
Baca Juga: Rilis 2019, Harry Potter: Wizards Unite Contek Konsep Pokemon Go
Sensor Tower menyebut Pokemon Go merupakan game terlaris dalam franchise Pokemon. Game mobile ini sukses melewati pencapaian game franchise Pokemon terdahulu, seperti Pokemon Shuffle, Pokemon Duel, Pokemon Quest, Pokemon: Magikarp Jump, dan Pokemon TCG Online.
Mengutip dari Variety pada Minggu (10/3/2019), keberhasilan Pokemon Go tersebut dipengaruhi pembaruan yang terus diberikan oleh pihak developer.
Selama lebih dari dua tahun, Niantic Labs konsisten memberikan update pada konten game seperti penambahan fitur trade Pokemon dan PvP (player versus player).
Selain itu, Niantic Labs juga rajin menyelenggarakan event off air berupa gathering para pemain Pokemon Go di berbagai belahan dunia.
Pada event tersebut, perusahaan melepas Pokemon langka dan item khusus untuk para pemain yang loyal memainkan game Pokemon Go.
Baca Juga: Gandeng Apple Health dan Google Fit, Pokemon Go Rilis Fitur Baru