Skenario itu berdasarkan analisis kerangka mengungkapkan bekas luka yang khas di sepanjang dada, bersama dengan tulang rusuk yang terkilir.
Itu menandakan bahwa dada mereka dibuka ''dengan tidak ragu-ragu'' menggunakan benda tajam.
Dikutip dari Gizmodo, analisis sedimen yang dilakukan oleh peneliti menemukan bahwa terdapat banjir besar tak lama sebelum terjadi pengorbanan massal.
Baca Juga : Gunung Es Langka di Antartika Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
Gabriel Prieto, salah satu peneliti, berspekulasi bahwa suku lokal Chimu melakukan pengorbanan massal untuk menghindari ''peristiwa iklim''.
Kepercayaan yang beredar pada saat itu adalah pengorbanan berhubungan langsung dengan kekuatan dan entitas kosmologis untuk memperkuat keseimbangan.
Suku kuno ini percaya dengan pengorbanan massal daerah mereka bisa terhindar dari bencana. (HiTekno.com)