Suara.com - Menurut sebuah studi yang dipimpin oleh tim astronom Perancis dan China, pembentukan galaksi Andromeda terjadi kurang dari 3 miliar tahun yang lalu. Artinya, Andromeda memiliki usia yang lebih muda dari tata surya, termasuk Bumi, yang diketahui telah terbentuk sejak 4,6 miliar tahun yang lalu.
Studi tersebut berjudul "The main integration model of the Andromeda galaxy and its 2-3 billion years ago" dan muncul dalam pemberitahuan bulanan majalah Royal Astronomical Society yang dipimpin Francois Hammer. Hammer adalah peneliti utama di Department of Galaxies, Stars, Physics and Machines (GEPI) yang terletak di Paris Observatory.
Tim studi ini juga berisikan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Universitas Strasbourg. Para peneliti menggabungkan data yang dikumpulkan dari survei terbaru, yang menunjukkan perbedaan signifikan antara Andromeda dan Bimasakti.
Studi pertama yang dilakukan antara tahun 2006 dan 2014 menunjukkan bahwa Andromeda penuh dengan bintang-bintang biru muda yang berusia kurang dari 2 miliar tahun dan mengalami pergerakan acak dalam skala besar. Hal itu berbeda dengan bintang-bintang dari Bimasakti, termasuk Matahari, yang hanya tunduk pada putaran rotasi sederhana.
Baca Juga: Ilmuwan Terkejut Andromeda Punya Bintang yang Meledak Setahun Sekali
Untuk mencari tahu penyebabnya, Hammer dan timnya melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengolah data sebanyak 1 TB dalam sebuah pemodelan numerik yang dilakukan dengan dua seperkomputer milik Observatorium Paris (MesoPSL) dan GENCI (IDRIS-CNRS).
Dilansir dari Cambridge Alert, pemodelan tersebut berhasil mencirikan mekanisme fisik pembentukan galaksi Andromeda, yang menunjukkan bahwa gerakan bintang acak di cakram Andromeda saat ini disebabkan karena adanya tabrakan yang diikuti oleh pembentukan bintang dalam skala besar.
Diperkirakan, 7 sampai 10 miliar tahun yang lalu, Andromeda saat itu masih merupakan dua galaksi terpisah yang berada dalam jalur tabrakan satu salam lain. Kemudian pada 1,8 hingga 3 miliar tahun yang lalu, tabrakan dua galaksi tersebut menciptakan galaksi Andromeda.
Tak hanya berhasil mengetahui bagaimana Andromeda terbentuk, para peneliti ini juga berhasil mengetahui massa kedua galaksi "nenek moyang" Andromeda, yang menunjukkan bahwa salah satu dari dua galaksi tersebut kira-kira bermassa empat kali lebih besar dari yang lebih kecil. Berkat studi tersebut, Hammer dan timnya berhasil untuk pertama kalinya mereproduksi secara rinci usia dan bagaimana proses terbentuknya galaksi Andromeda.
Baca Juga: Tabrakan Andromeda dan Bimasakti Akan 600 Juta Tahun Lebih Lambat