Suara.com - CEO Realme Madhav Sheth belum lama ini menyindir Xiaomi dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak menjual iklan layaknya pemilik submerek Pocophone dan Redmi. Setelah diselidiki, ucapan bos Realme tersebut rupanya dipicu argumen Head of Marketing Xiaomi India, Anuj Sharma, yang mengatakan bahwa Realme menjual ponsel yang 'dilambatkan'.
Sharma mengatakan bahwa Realme tidak menjelaskan kepada konsumen perihal chipset Qualcomm Snapdragon 660 yang di-downgrade pada sejumlah ponsel Realme yang dilepas ke pasaran. Bahkan, ia meyakini bahwa setidaknya terdapat empat ponsel Realme dengan SoC yang dibawah standar (underclocked)
"Kami melihat sejumlah perangkat diluncurkan dengan mengklaim menggunakan prosesor Snapdragon 660. Kami menemukan ada empat. Semuanya memliki rentang harga 15 ribu rupee (Rp 2,9 juta) sampai 25 ribu rupee (4,9 juta)," kata Sharma seperti dikutip dari Hindustan Times, Rabu (6/3/2019).
Berdasarkan kejanggalan harga tersebut, Sharma lantas membuat eksperimen kecil-kecilan dengan melakukan komparasi antara Redmi Note 7 dengan keempat ponsel Realme tersebut.
Baca Juga: Bos Realme Nyatakan Perang dengan Redmi Note 7 Pro
"Jadi, kami memutuskan untuk menguji bagaimana performa Redmi Note 7 melawan ponsel-ponsel tersebut. Redmi Note 7 rata-rata 10 persen lebih cepat dari smartphone-smartphone itu. Tidak ada dari mereka yang diberikan Snapdragon 660 yang layak," tutup Sharma.
Sebagai informasi, Redmi Note 7 hanya menggunakan prosesor Snapdragon 660. Ponsel pintar ini memiliki memori internal paling besar 64 GB dan RAM maksimal 4 GB. Soal baterai, Redmi Note 7 menggunakan yang berkapasitas 4.000 mAh. Layarnya seluas 6,3 inci, yang dilapisi oleh Gorilla Glass generasi kelima.