Cara Unik Peneliti Ungkap Misteri Hilangnya Sebuah Kota

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 06 Maret 2019 | 08:15 WIB
Cara Unik Peneliti Ungkap Misteri Hilangnya Sebuah Kota
Ilustrasi kota hilang. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini sebuah penelitian berhasil mengungkap penyebab hilangnya sebuah kota di Amerika Serikat (AS) secara misterius. Uniknya, proses pengungkapan ini dilakukan peneliti dengan menggunakan jejak tinja manusia.

Penelitian yang diterbitkan Prosiding National Academy of Sciences, mengungkap hilangnya sebuah kota prasejarah yang berada di daerah St. Louis, Amerika Serikat bernama Cahokia.

Cahokia dulunya terkenal sebagai kota trendi yang memiliki populasi lebih besar dari penduduk London pada tahun 1250. Sayangnya, kota ini secara mengejutkan ditinggalkan tanpa diketahui penyebab yang pasti.

Para peneliti lalu melakukan penelitian di daerah tersebut dengan menggunakan tinja manusia. Dilansir dari Science Daily, para peneliti percaya jika molekul feses kuno dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana perubahan iklim menjadi salah satu penyebab hilangnya kota misterius tersebut.

Baca Juga: Demi Live Streaming, Bocah 11 Tahun Bobol Tabungan Pensiun Kakeknya

Para peneliti tersebut membandingkan jumlah molekul tinja pada lapisan sedimen di salah satu danau yang ada di kota tersebut ditemukan terjadinya kekeringan dan banjir di Cahokia.

Kekeringan dan banjir di Cahokia membuat para penduduk kota ini untuk berpindah dan meninggalkan kota ini. Dengan menggunakan data iklim dari sampel danau dan populasi artefak di lahan kering, para peneliti menemukan alasan hakiki dari perubahan yang terjadi di lingkungan tersebut.

Kota Cahokia, Amerika Serikat. [Shutterstock]
Kota Cahokia, Amerika Serikat. [Shutterstock]

Selain menggunakan molekul tinja untuk mengungkap penyebab kota misterius di Amerika Serikat ini menghilang. Para peneliti juga menggunakan molekul tersebut untuk mengetahui populasi di Cahokia.

Pasalnya, manusia pada zaman itu sering buang air besar di danau. Tinja tersebut akan mengendap ke dasar danau dan menjadi saksi bisu dalam catatan sejarah.

Semakin banyak populasi manusia yang hidup di kota tersebut, maka semakin banyak pula jumlah tinja yang terkandung pada dasar danau.

Baca Juga: Lebih dari 300 Juta Pesan Pribadi China Terekspos di Internet

Hasil temuannya, manusia yang hidup di Cahokia lalu memilih pindah secara perlahan usai daerahnya terancam kekeringan dan hasil panennya tidak berhasil.

Sayangnya, hal tersebut tidak dapat terjadi di kehidupan manusia modern, mengingat sangat sulit menemukan daerah yang kaya sumber daya. Cahokia kini menjadi sejarah Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI