Suara.com - NASA memperkenalkan teleskop barunya yang disebut-sebut mampu menemukan ribuan planet baru. Dinamakan Wide-Field Infrared Survey Telescope (WFRIST), teleskop ini merupakan pengganti dari teleskop Hubble.
Hubble sendiri diketahui telah mengalami kerusakan terkait dengan mekanisme yang disebut dengan giroskop atau gyro sejak Oktober 2018 lalu.
NASA harus rela merogoh kocek sebesar Rp 113 triliun untuk mendatangkan teleskop WFIRST. Dilansir dari Universe Today, WFIRST memanfaatkan teori Albert Einstein mengenai gravitional microlensing yang berisi teori relativitas umum.
NASA percaya bahwa teleskop baru ini dapat memberikan jawaban yang lebih akurat mengenai misteri tata surya yang selama ini masih menjadi tanda tanya.
Baca Juga: Teleskop Hubble Temukan Galaksi Kerdil Baru Dekat Bimasakti
WFIRST sendiri memiliki lensa wide field dengan resolusi tinggi yang dapat memberikan hasil penemuan planet baru yang lebih tajam dengan teknik microlensing. Jika dibandingkan dengan Hubble, ukuran WFIRST lebih besar dan diklaim lebih kuat dari Hubble.
Nantinya, teleskop ini akan disimpan dalam roket milik ESA, Ariana 5, yang merupakan wahana antariksa paling kuat yang pernah dibuat manusia.
Tak hanya itu, WFRIST juga dilengkapi dengan kamera fantastis yang menambahkan salah satu koronagraf paling sensitif yang mampu menghalangi cahaya bintang jauh pada basis setiap bintang.
Proyek WFIRST ini sendiri bukan hal baru dari NASA, mengingat rencana pengembangan WFIRST dimulai sejak Februari 2016 lalu. Kemudian pada Mei 2018, teleskop WFIRST berhasil lolos evaluasi. Jika berjalan sesuai rencana, maka teleskop tersebut dijadwalkan akan meluncur pada tahun 2020 mendatang.
NASA membuat WFIRST dengan tujuan untuk melakukan pengamatan kosmik dengan detail untuk mendapatkan sifat energi yang ada di luar angkasa atau yang disebut juga sebagai dark energy. Tak hanya itu, WFIRST juga dibuat untuk menemukan planet-planet yang belum diketahui sebelumnya.
Baca Juga: Setelah 3 Minggu Berhenti, Teleskop Hubble Kembali Beroperasi