Twitter Siapkan Fitur Sembunyikan Balasan dari Tweet

Jum'at, 01 Maret 2019 | 10:50 WIB
Twitter Siapkan Fitur Sembunyikan Balasan dari Tweet
Fitur baru Twitter. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Twitter dilaporkan tengah menyiapkan fitur baru yang memungkinkan pengguna menyembunyikan balasan dari Tweet. Fitur tersebut pertama kali ditemukan oleh Jane Manchun Wong lewat akun Twitternya @wongjane pada 28 Februari lalu.

Meskipun tidak akan menyembunyikan balasan secara permanen, tetapi dengan fitur tersebut pengguna dapat mengontrol percakapan yang mereka buat di dalam platform.

"Orang-orang yang memulai percakapan menarik di Twitter benar-benar penting bagi kami dan kami ingin memberdayakan mereka untuk membuat percakapan yang mereka mulai sesehat mungkin dengan memberi mereka kontrol lebih. Kami telah melihat orang-orang berusaha menjaga percakapan mereka agar tetap sehat dengan menggunakan fitur blokir, mute, dan laporan, tetapi alat-alat tersebut tidak selalu dapat mengatasi masalah," ucap Michelle Yasmeen Haq, manajer produk senior di perusahaan yang mendiskusikan fitur ini secara publik di akun Twitter pribadi.

Nantinya, pengguna akan melihat fitur ini di dalam ikon "bagikan" yang akan menampilkan opsi "sembunyikan tweet" untuk menyembunyikan balasan dari seseorang. Pengguna lain masih bisa melihat balasan tersebut dengan mengkilik namun tidak secara otomatis.

Baca Juga: Wah! Ternyata Masih Ada Ponsel QWERTY di MWC 2019

Fitur baru Twitter. [Twitter]
Fitur baru Twitter. [Twitter]

Fitur ini juga bisa menjadi tolak ukur ketika seorang pengguna tidak menyukai konten yang berada di Tweetnya. Dengan kata lain, ketika menggunakan fitur tersebut pengguna dapat mengirim sinyal secara tidak langsung kepada pengguna lain bahwa percakapan tersebut telah melenceng atau tidak sehat.

Meskipun pihak Twitter tidak memberikan informasi lebih lanjut kapan fitur tersebut akan diluncurkan secara publik, namun diprediksi fitur tersebut dapat membantu pengguna untuk melawan konten yang bersifat toxic, sama seperti YouTube yang memberikan fitur untuk menonaktifkan komentar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI