Suara.com - Sebuah pesawat ruang angkasa milik Rusia sedang berada di jalur tabrakan dengan Bumi. Para ahli memperingatkan bahwa modul pendaratannya bisa jatuh ke permukaan planet kita pada tahun 2019.
Penyelidikan Venus pada era Perang Dingin, Kosmos 482, sedang menuju jalan kita sejak tahun lalu, ketika diklaim stasiun ruang angkasa akan menghantam Bumi antara tahun 2023 dan 2025. Tetapi para astronom sekarang telah melihat tanda-tanda yang dapat menunjukkan tanggal jatuhnya jauh lebih dekat dari yang diprediksi siapa pun.
Astronom amatir Thomas Dorman telah menyaksikan penyelidikan dan percaya ini bisa terjadi akhir tahun ini atau mungkin pada tahun 2020.
"Dugaan kami mungkin sebanyak 40 hingga 50 persen dari pesawat ruang angkasa mungkin masih ada. Sangat menarik untuk dicatat bahwa puncak orbit perlahan mulai membusuk. Dugaan saya sekarang adalah bahwa jatuh ke Bumi akhir tahun ini hingga pertengahan tahun depan," katanya dikutip Metro dari Space.com.
Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa Siap Mendarat di Kota Asing Planet Mars
Tetapi, dia memprediksi, pembusukannya merupakan seni yang sama halnya dengan sains. Sebelumnya, pesawat ruang angkasa Rusia telah diprediksi akan menabrak Bumi antara garis lintang 52 derajat utara dan 52 derajat selatan, yang merupakan area planet yang sangat luas.
Artinya, London akan berada di garis jatuhnya dan juga sebagian besar Inggris Selatan, tetapi utara dan Skotlandia akan aman. Namun, ada juga kemungkinan akan jatuh ke laut.
Sebagai informasi, Uni Soviet meluncurkan Kosmos pada tahun 1972 dan seharusnya mendarat di permukaan Venus. Sayangnya, roket tidak berfungsi dengan baik sehingga terjebak di orbit.
Beberapa pesawat ruang angkasa terputus dan terbakar di atmosfer, tetapi diyakini modul pendaratan dengan berat hampir 500kg masih ada di sana. Ini dirancang untuk menanggung panas dan tekanan Venus, jadi sangat mungkin untuk bertahan hidup kembali sebelum jatuh ke Bumi.
"Kegagalan mesin yang mendorongnya dari orbit Bumi ke Venus memudarkan pesawat ruang angkasa dalam orbit elips di sekitar Bumi selama lebih dari sebulan sampai akhirnya memasuki kembali atmosfer Bumi," tulis NASA.
Baca Juga: Diduga Pesawat Luar Angkasa Alien Hanyut di Pantai, Ternyata...
Mesin utama terputus lebih cepat setelah hanya menembak selama 125 detik karena kegagalan pada timer onboard. Akibatnya, pesawat ruang angkasa memasuki orbit elips di sekitar Bumi.