Keduanya, pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi kini tengah menjalani pelatihan intensif di pusat Luar Angkasa Star City yang berada di Moskow.
Pelatihan ini meliputi tes ruang tekanan, tes sentrifugal, pelatihan penerbangan parabola, dan pelatihan bertahan hidup di musim dingin.
Penerbangan parabola yang menjadi bagian dari pelatihan ini memungkinkan para astronot untuk berlatih agar tidak memiliki bobot tubuh lebih saat berada di luar angkasa.
Pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi mengaku bahwa tantangan besar yang dihadapi dari program ini bukanlah hal fisik.
Baca Juga: Virgin Galactic Sukses Bawa Penumpang Wisata ke Luar Angkasa
Baca Juga : Saingi AS, China Siapkan 30 Misi Antariksa Sepanjang 2019
Namun, bagaimana keduanya perlu belajar bahasa Rusia. Pasalnya bahasa tersebut yang akan digunakan selama perjalanan ke luar angkasa.
Menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia akan menjadi kendaraan yang digunakan oleh kedua pilot dan insinyur ini.
Uni Emirat Arab sendiri punya ambisi besar dengan program ruang angkasa miliknya. Pasalnya, negara ini memiliki keinginan untuk membuat koloni ke Mars pada 2117. (HiTekno.com/ Amelia Prisilia).
Baca Juga: Ilmuwan Berencana Buat Stasiun Luar Angkasa di Atas Asteroid!