Suara.com - Meskipun laporan yang diberikan International Data Corporation (IDC) mengungkapkan pengkapalan smartphone Samsung mengalami penurunan pada kuartal IV di tahun 2018, Samsung tetap menjadi nomor 1 di Indonesia. Hal tersebut terungkap dari data hasil analis yang dirilis Canalys setelah memantau pengkapalan smartphone ke tanah air.
Menurut Canalys, Samsung masih menguasai 25,4 persen market share di Indonesia dan telah mengkapalkan 2,4 juta unit smartphone. Tak hanya itu, Samsung juga mengalami pertumbuhan sebesar 21,5 persen di Indonesia, meskipun angka tersebut mengalami penurunan sebesar 15 persen dibandingkan tahun 2017.
Selain Samsung, posisi kedua ditempati oleh Xiaomi yang berhasil menguasai 20,5 persen pasar smartphone Indonesia. Salah satu vendor asal China ini telah mengkapalkan hampir 2 juta unit di kuartal IV tahun 2018. Meski begitu, Xiaomi mengalami pertumbuhan yang jauh lebih tinggi daripada Samsung, yaitu sebesar 139,4 persen.
Peringkat ketiga diduduki Oppo yang menguasai pasar sebesar 19,5 persen dan mengalami pertumbuhan hanya sebesar 0,8 persen. Selanjutnya, peringkat keempat ditempati oleh Vivo yang berhasil menguasai 15,9 persen pasar di Indonesia dengan pertumbuhan mencapai 132 persen.
Baca Juga: Fokus pada Smartphone Musik, Lenovo akan Rilis Sub Brand Lemeng Mobile
Pada peringkat kelima diduduki oleh merek lokal, Advan yang menguasai 4,1 persen pasar smarthone Indonesia. Sayangnya, Advan harus mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 25 persen.
Untuk pengiriman secara total di Indonesia sendiri, menurut Canalys pada kuartal IV di tahun 2018 terdapat 9,5 juta unit smartphone yang dikirimkan ke Indonesia dengan pertumbuhan sebesar 8,6 persen YoY (Year on Year).