Hasil dari penelitian ini menunjukkan EDC mungkin memiliki efek dalam jaringan non-reproduksi, termasuk adrenal dan hati, dan lalu menyebabkan penyakit reproduksi laki-laki seperti hipospadia.
Hal ini juga mengindikasikan cacat plasenta, seperti pembatasan pertumbuhan intrauterin yang menghasilkan bayi lahir dengan ukuran kecil, dapat berkontribusi terhadap penyakit reproduksi laki-laki pada manusia.
Penelitian berikutnya diperlukan untuk melanjutkan temuan menarik ini untuk mencari kemungkinan jalur baru dari kelainan yang dimulai dalam masa kehamilan.
Artikel ini sebelumnya tayang di The Conversation.