Suara.com - Masyarakat Indonesia, terutama yang berdomisili di kota-kota besar, kerap menggunakan produk luar negeri dan mungkin memandang sebelah mata terhadap produk lokal. Meski begitu, Advan masih tetap bertahan di tengah kejamnya kompetisi di pasar ponsel.
Bahkan, di akhir kuartal IV tahun lalu, merek andalan PT Bangga Teknologi Indonesia ini berhasil masuk lima besar penguasa ponsel di Tanah Air versi IDC.
Advan menjadi satu-satunya produsen ponsel lokal yang berada di urutan kelima, di bawah Samsung, Oppo, Xiaomi, dan Vivo. Lantas, apa faktor yang bisa membuat Advan bertahan?
Menurut General Manager Sales Advan Ellen Angerani Gunawan, 2018 lalu merupakan tahun yang buruk bagi perusahaan ponsel. Tidak hanya untuk Advan, namun beberapa vendor lainnya juga mengalami penurunan penjualan.
Baca Juga: Advan S6 Plus Siap Meluncur Akhir Februari
"Penjualan 2018 menurun, tapi masih ada marketnya. Tahun ini, kalo kita cuma investasi saja tidak akan cukup. Jadi, harus kita siasati dengan cara lain," ujar Ellen di kawasan Jakarta Pusat pada Selasa (26/2/2019).
"Jadi, kami menyiasatinya dengan cara bekerjasama dengan mitra, misalnya untuk saat ini, kami menggandeng Telkomsel dan Tokopedia," imbuhnya.
Selain itu, konsistensi Advan yang berusaha menjangkau wilayah terpencil juga menjadi salah satu alasan perusahaan masih bisa bertahan hingga sekarang.
"Kami memiliki visi bahwa teknologi harus bisa dimiliki seluruh masyarakat indonesia. Dengan visi tersebut, produk terbaru kami dipastikan bisa dijangkau seluruh kalangan dan tersebar ke semua kota," tutup Ellen.
Baca Juga: Sst... Advan Siapkan Ponsel Rp 800 Ribuan