Kini salju hitam telah mendominasi beberapa kota di Rusia seperti Prokopyevsk, Kiselyovsk, dan Leninsk di pekan ini.
Menurut laporan peneliti, pabrik gagal memfilter asap dari tambang batu bara sehingga polusi membesar.
Dikutip dari IFLScience, Andrei Panov, wakil gubernur Kemerovo, menyalahkan boiler batubara, knalpot mobil, dan filter pabrik batubara yang gagal menyaring limbah udara.
Tak hanya Rusia, Temirtau, wilayah penambangan besi di Kazakhstan tengah, tertutup salju hitam di awal tahun 2019.
Baca Juga: Fenomena Aneh, Masjidil Haram Diserbu Jutaan Belalang Hitam
Sebagai tanggapan atas hal ini, penduduk sekaligus aktivis lingkungan telah mengirimkan surat kepada pejabat Aliya Nazarbayeva.
Pejabat tersebut merupakan kepala Asosiasi Organisasi Ekologi Kazakhstan dan juga putri bungsu dari presiden Kazakhstan.
''Salju bertindak sebagai uji lakmus (kertas uji coba kimia), mengungkapkan skala menakutkan dari emisi berbahaya ini. Semua debu dari polusi itu berakhir di paru-paru kita dan paru-paru anak kita,'' tulis aktivis lingkungan setempat di dalam salah satu penggalan suratnya.
Lebih jauh, Greenland, Himalaya, dan bahkan Kutub Utara semuanya merasakan efek dari emisi karbon hitam ini.
Baca Juga: Fenomena Aneh, Hidung Anjing Laut Keluar Belut
Salju hitam yang mulai meluas akan menjadi prioritas utama para peneliti selain perubahan iklim yang tak kalah berbahayanya.(HiTekno.com/Rezza Dwi Rachmanta)