Pegawai Microsoft Protes Hololens Digunakan Tentara AS dalam Perang

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 23 Februari 2019 | 21:42 WIB
Pegawai Microsoft Protes Hololens Digunakan Tentara AS dalam Perang
Seorang lelaki sedang mengenakan Hololens, kaca mata realitas tambahan (augmented reality) buatan Microsoft. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya 50 pegawai Microsoft mendesak perusahaan tempat mereka bekerja untuk membatalkan kontrak dengan militer Amerika Serikat terkait pengadaan perangkat realitas tambahan (augmented reality) Hololens untuk para tentara.

Dalam sebuah surat yang diteken oleh para pegawai dan beredar Jumat (22/2/2019), Microsoft diminta agar tak menjadikan Hololens alat untuk membunuh musuh dalam pertempuran.

"Microsoft harus menghentikan aktivitasnya untuk mempersenjatai militer AS dengan kemampuan untuk membahayakan (orang lain) dan melakukan kekerasan," bunyi surat tersebut seperti dilansir BBC.

"Kami tidak dipekerjakan untuk membuat senjata dan kami berhak ikut menentukan bagaimana hasil karya kami digunakan," desak para pegawai Microsoft tersebut.

Pada November 2018 lalu, Microsoft telah meneken kontrak senilai 479 juta dolar AS, untuk menyediakan sekitar 100.000 unit Hololens bagi tentara AS.

"Kami selalu menghormati masukkan dari pegawai dan kami memiliki banyak saluran agar suara suara pegawai didengar," kata juru bicara Microsoft menanggapi seruan itu.

Hololens yang pertama kali dirilis pada Maret 2016 adalah sebuah perangkat mirip kacamata yang memungkinkan pengguna melihat gambar-gambar digital di ruang nyata. Microsoft diperkirakan akan meluncurkan Hololens 2 di arena Mobile World Congress di Barcelona pekan depan.

Belum diketahui bagaimana Hololens akan dimanfaatkan oleh militer AS dalam pertempuran. Tetapi Microsof dalam keterangan resmi kepada Bloomberg pada akhir 2018 mengatakan bahwa teknologi realitas tambahan bisa memberikan informasi lebih banyak dan lebih baik kepada seorang tentara, sehingga ia bisa mengambil keputusan lebih tepat dalam pertempuran.

Sementara militer AS, seperti dilansir The Inquirer, mengatakan bahwa Hololens bisa membuat pasukanya "lebih mematikan, dengan meningkatkan kemampuan deteksi, pengambilan keputusan, dan menghadapi musuh."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI