Suara.com - Para peneliti di Inggris dilaporkan telah melacak lusinan batu Stonehenge asli pada dua tambang di daerah Wales barat.
Namun, para peneliti dibuat terkejut karena batu-batu tersebut diperkirakan diangkut sejauh sekitar 290 kilometer ke tempat Stonehenge sekarang.
Hal tersebut membuat para peneliti berasumsi bahwa batu-batu raksasa dari tambang tersebut diseret di atas kereta luncur kayu oleh orang-orang kuat pada zamannya.
Batu-batu yang disebut dengan Bluestone tersebut memiliki rona abu-abu kebiruan. Beberapa Bluestone akan membentuk lingkaran di dalam monumen yang menjulang di atas Daratan Salisbury, Inggris bagian selatan.
Baca Juga: Anggota DPR Tuding Ada Oknum Kepala Diskominfo Jadi Otak Penyebaran Hoaks
Penelitian mengenai tambang yang memiliki batu Stonehenge asli tersebut telah diterbitkan pekan ini di jurnal Antiquity.
Dua tambang Bluestone bernama Carn Goedog dan Craig Rhos-y-felin itu diperkirakan telah digali sekitar 3.000 SM.
Para peneliti berasumsi bahwa para pekerja kuat pada zaman prasejarah telah menemukan cara untuk mengangkut batu-batu raksasa.
Dilansir dari Washington Post, Stonehenge merupakan sebuah keanehan di antara struktur megalitik Eropa. Sebagian besar suku zaman prasejarah lainnya biasanya membangun struktur bangunan raksasa tak jauh dari tambang batu yang berada tidak lebih dari 16 kilometer.
Namun, mengingat lokasi Stonehenge yang mencapai ratusan kilometer dari tambang batuannya, fakta tersebut menjadi misteri tersendiri di kalangan peneliti.
Baca Juga: Rusia Tuding AS Berencana Persenjatai Oposisi di Venezuela
Artikel ini sebelumnya ditulis hitekno.com dengan judul "Misteri Baru, Batu Stonehenge Asli Ditemukan 290 Km Jauhnya".