Suara.com - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) baru saja meluncurkan satelit Nusantara Satu menuju orbit.
Setelah mengangkasa, satelit pertama asal Indonesia yang didukung teknologi High throughput satellite HTS) ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam mencapai swasembada broadband di Indonesia.
Menurut Direktur Jaringan PSN Heru Dwikartono, swasembada broadband adalah sebuah kondisi ketika satelit mampu memenuhi kebutuhan internet broadband di Indonesia dengan infrastruktur buatan lokal.
Namun faktanya, masyarakat Indonesia saat ini masih kekurangan akses internet karena banyak faktor.
Baca Juga: Besuk Ani Yudhoyono, TGB Ajak Masyarakat Bacakan Al Fatihah
"Sebetulnya kebutuhan broadband di kita itu sangat tinggi sekali. Dan sayangnya masih belum terpenuhi," kata Heru di kantor PSN di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/1/2019).
Meski begitu, satelit Nusantara Satu akan membuka gerbang bagi PSN untuk mendorong terwujudnya swasembada broadband. Setelah Nusantara Satu, PSN juga menyiapkan Nusantara Dua dan Tiga.
"Kalau total kapasitas yang dibawa seluruh satelit kami sudah meluncur, mudah-mudahan sih sudah bisa memenuhi kebutuhan broadband internet dengan satelit dan infrastruktur lain yang ada di Indonesia," ujar Heru.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkirakan bahwa kebutuhan broadband di Indonesia mencapai 150 Gbps. Sedangkan saat ini, Group Head Space System Group PSN Indri Prijatmodjo mengatakan bahwa satelit-satelit milik Indonesia hanya mampu menyediakan kapasitas sebesar 30 Gbps.
Artinya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi pemerintah dan pihak-pihak yang tergabung dalam proyek satelit multifungsi, termsuk untuk PSN sendiri.
Baca Juga: Dapat Panggilan karena Sering Bolos, Bocah SMP Nekat Gantung Diri
Karena itu, Indri berharap bahwa dua satelit lanjutan milik PSN (Nusantara Dua dan Tiga) yang akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2020 dan tahun 2022, dapat mempercepat Indonesia menuju swasembada broadband.