Suara.com - Jaringan 5G telah menjadi salah satu pusat utama dalam dunia teknologi. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan mendesak kehadiran teknologi 6G di Amerika Serikat bersama dengan 5G. Hal tersebut diungkapkannya lewat cuitan di akun Twitter resmi miliknya pada 21 Februari lalu.
"Saya ingin 5G, dan bahkan teknologi 6G di Amerika Serikat sesegera mungkin. Ini jauh lebih kuat, lebih cepat, dan lebih pintar dari standar saat ini. Perusahaan-perusahaan Amerika harus meningkatkan upaya mereka, atau (mereka) akan tertinggal. Tidak ada alasan untuk kita harus tertinggal," cuit Donald Trump.
Dilansir dari The Verge, tidak diketahui pasti alasan mengapa Trump mencuitkan hal seperti itu. Diduga, Trump merasa kecewa karena Verizon belum memiliki jaringan 5G, mengingat Samsung Galaxy S10 telah membawa teknologi tersebut dalam perangkatnya.
Bahkan, cuitan tersebut memiliki indikasi bahwa Trump khawatir akan perusahaan China seperti Huawei akan memimpin dunia teknologi dan melampaui 5G. Meski begitu, cuitan Trump lainnya juga berselisih dengan kebijakan Amerika yang sebenarnya.
Baca Juga: Qualcomm Hadirkan Chip X55, Modem 5G Generasi Kedua
Trump pernah mencuitkan bahwa negaranya ingin menang melalui kompetisi, bukan menghalangi teknologi yang lebih maju saat ini. Hal tersebut bertentangan dengan pemerintah Amerika yang memblokir perusahaan China dari penggunaan perangkat 5G di Amerika.
Saat dimintai komentar, CTIA yang mewakili industri komunikasi nirkabel di Amerika tidak menanggapi permintaan Trump untuk menghadirkan jaringan 6G sesegera mungkin. CTIA menegaskan bahwa industri nirkabel Amerika akan berfokus pada pengembangan jaringan 5G untuk menghadirkan jaringan yang lebih kuat ke lebih banyak komunitas.
Seperti diketahui, beberapa negara seperti Korea Selatan dan China memang telah menguji dan menerapkan teknologi 5G, namun teknologi tersebut belum merata dan dikabarkan baru dapat digunakan sekitar pada tahun 2020.