Suara.com - Para astronom menemukan bahwa gugus bintang Hyades mulai terpisah dan beberapa bintang dalam gugusnya saling menjauh, akibat pengaruh tarikan gravitasi pusat Bimasakti.
Penemuan yang didasarkan pada data wahana antariksa Gaia ini memungkinkan para astronom memetakan pergerakan sebuah bintang hingga mampu mengungkapkan asal-usul bintang-bintang yang terpisah.
Gugus bintang Hyades sendiri adalah gugus bintang terdekat dari Bumi dan bisa diamati sejak akhir tahun hingga awal tahun. Dengan adanya penemuan ini, seolah menegaskan teori mengenai cara bintang bergerak di dalam galaksi dan bisa membantu para astronom memahami evolusi bintang.
Dr Siegfried Roser dari Universitas Heidelberg, Jerman menggunakan data satelit Gaia untuk mempelajari Hyades. Menurut laporannya, bintang-bintang "ekor" pada gugus bintang Hyades sedang bergerak menjauh.
Baca Juga: Duh, Video Intim Nicole Scherzinger dan Lewis Hamilton Bocor!
Seperti kebanyakan bintang, Hyades juga mengorbit di pusat Galaksi Bimasakti. Dari proses mengorbit ini, bintang-bintang "ekor" pada gugus bintang Hyades tertinggal di belakang dan bergerak ke arah yang berbeda.
Dilansir dari Space Daily serta laporan dalam jurnal Astronomy and Astrophysics, disebutkan gugus bintang Hyades memiliki sedikitnya 724 bintang dengan massa total lebih dari 400 kali lipat massa Matahari. Namun, dalam penelitian Siegfried Roser dilaporkan bahwa lebih dari 500 bintang yang menyusun "ekor" Hyades bergerak menjauh.
Sayangnya, hingga kini para astronom masih belum mengetahui penyebab pasti dari terpisahnya bintang-bintang dalam gugus bintang Hyades. Seiring berjalannya waktu, diprediksi bakal ada lebih banyak bintang-bintang di Hyades yang akan meninggalkan gugusan.