Suara.com - Facebook kebali tersandung masalah kebocoran data. Kali ini tuduhan datang dari Federal Trade Commission (FTC) karena atas kebocoran data kesehatan bersifat sensitif dalam layanan Grup.
Keluhan yang diajukan bulan lalu dan dirilis untuk umum pada 18 Februari kemarin menyebutkan bahwa Facebook telah mengungkapkan informasi tentang anggota Grup yang tertutup.
Masalah ini muncul pertama kali di mata publik pada bulan Juli, ketika anggota kelompok yang disebut BRCA Group menemukan informasi sensitif seperti nama dan alamat email anggota yang dapat diunduh secara massal, baik secara manual atau melalui ekstensi Chrome.
Keluhan yang diajukan berisi bahwa Facebook telah gagal untuk menjelaskan informasi pribadi apa saja yang mungkin didapatkan pengguna ketika mereka bergabung dalam sebuah Group. Meski Facebook telah melakukan perubahan dalam Grup, namun penuduh tetap berpendapat masih terlalu mudah bagi anggota Grup mengumpulkan informasi tentang orang lain dalam suatu Grup.
Baca Juga: Perihal Penggunaan Data Pribadi, Kini Facebook Lebih Transparan ?
Facebook sendiri telah membuat perubahan dalam layanan Grupnya, meskipun keputusan perubahan tersebut tidak terkait dengan keluhan BRCA Group.
Facebook mengatakan bahwa kemampuan untuk melihat data bukanlah sebuah kelemahan privasi dan menjelaskan bahwa terdapat opsi untuk Grup "rahasia". Pengguna akan lebih sulit untuk bergabung tetapi juga memiliki kemampuan melihat data meskipun lebih terbatas.
Dilansir dari The Verge, pihak Facebook sendiri masih tidak memberikan tanggapan mengenai hal ini. Perusahaan teknologi ini dilaporkan tengah dalam proses negosiasi denda jutaan dolar dengan FTC atas pelanggaran privasi.