Suara.com - Komedian Lies Hartono atau yang beken disapa Cak Lontong berkicau soal tanah ratusan ribu hektare. Disinyalir, sindiran tersebut ditujukan untuk sosok calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Cak Lontong berkicau menyebut orang yang bilang 'tanah di Indonesia dikuasai segelintir orang' itu sebagai ajang pamer. Tak disebutkan bahwa sindiran itu ditujukan untuk Prabowo. Yang jelas, salah satu orang yang pernah bilang seperti itu adalah Prabowo.
"Saya kira kalau selama ini ada yg bilang 'tanah di Indonesia dikuasai segelintir orang' itu adalah sebuah protes eh ternyata itu adalah PAMER.... Mikir!!" cuit Cak Lontong melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @C_lontong.
Cuitan Cak Lontong mendapat tanggapan dari Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya ESDM Muhammad Said Didu. Tanggapan itu dilontarkan melalui akun Twitter @saididu.
Dia berkicau dalam konteks ini, tanah tersebut merupakan berbentuk Hak Guna Usaha (HGU), bukan milik pribadi. Dalam hal ini adalah Prabowo.
"HGU itu adalah milik Negara yg diberikan hak guna kepada perusahaan dg waktu tertentu bukan kepada pribadi. Berarti salah kalau itu dialamatkan seakan milik pribadi," kicau akun @saididu.
Awal sebut tanah ratusan hektare
Sebelumnya, dalam debat Pemilihan Presiden 2019, Minggu (17/2/2019) malam, capres nomor urut 1 sekaligus calon petahana Joko Widodo mengungkapkan data bahwa rivalnya, Prabowo, memiliki tanah seluas ratusan ribu hektare.
Hal itu terjadi ketika Jokowi menanggapi pernyataan Prabowo terkait strategi pemerintah untuk membagikan sertifikat lahan untuk rakyat. Menurut Prabowo, program itu tidak efektif karena bisa jadi semua lahan di Indonesia nantinya tak lagi tersisa untuk anak dan cucu.
“Kami punya pandangan strategis, beda yang dilakukan Pak Jokowi dan pemerintahnya. Program itu menarik untuk satu atau dua generasi. Tapi masalahnya tanah tidak bertambah. Kalau bapak bangga membagikan 12 juta (sertifikat), 20 juta (sertifikat), nanti pada saatnya tak punya lahan, bagaimana anak cucu kita?” tutur Prabowo dalam debat yang digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat.