Suara.com - Selama Debat Pilpres 2019 yang berlangsung Minggu (17/2/2019), calon presiden baik Jokowi dan Prabowo sempat menyinggung mengenai isu proyek infrastruktur jaringan telekomunikasi dan internet, Palapa Ring. Lalu, apa itu Palapa Ring?
Dilansir dari situs resmi Kominfo, Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer.
Proyek tujuh lingkar kecil serat optik ini meliputi wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku.
Menurut rencana, pembangunan jaringan ini nantinya akan menjangkau 440 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Baca Juga: KPU: Jokowi Tak Pakai Earpiece di Debat Pilpres
Kabarnya, nanti proyek Palapa Ring ini akan menggabungkan jaringan yang sudah ada dengan jaringan baru pada wilayah timur Indonesia. Jaringan yang dibuat tersebut akan berkapasitas 100 GB dengan mengusung konsep ring.
Pada dasarnya, proyek Palapa Ring ini sudah sempat muncul pada tahun 2007, sayangnya saat itu konsorsium yang harus membangun proyek Palapa Ring mengalami kendala hingga akhirnya terbengkalai selama beberapa dekade.
Hingga pada tahun 2015, di bawah kendali Kementrian Komunikasi dan Informatika, tender proyek Palapa Ring kembali dibuat.
Palapa Ring lalu dibagi dalam tiga paket tergantung wilayah masing-masing. Wilayah barat menjangkau Riau dan Kepulauan Riau. Wilayah tengah menjangkau Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Dan wilayah timur menjangkau Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Hingga ini, proyek Palapa Ring sudah rampung di bagian barat dan tengah. Rampungnya proyek Palapa Ring untuk bagian timur akan segera selesai pada kuartal dua di tahun 2019.
Baca Juga: Evaluasi Debat Pilpres Kedua, KPU: Pendukung Ganggu Konsentrasi Capres
Soal pendanaan, proyek ini didanai menggunakan sistem Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan menggunakan skema Availability Payment atau AP.