Baca Juga : Halo Banjir, Inovasi Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir Karya Mahasiswa UGM
Saat ini, mesin pencacah plastik ini telah diproduksi secara massal oleh salah satu badan usaha milik negara yakni PT. Barata Indonesia.
''Dengan mesin ini menghasilkan cacahan plastik kresek yang bisa disesuaikan kebutuhan, ukuran cacahan bisa disetel 1-4 milimeter. Sedangkan pada mesin pencacah plastik di pasaran bisanya menghasilkan ukuran sekitar 0,5 cm,'' jelasnya, Kamis (13/2) di Laboratorium Teknologi Mekanik Fakultas Teknik UGM.
Tidak hanya itu, mesin pencacah plastik ini juga memiliki sejumlah keunggulan lain yakni berdaya rendah yakni 2-5 HP. Sementara mesin serupa dipasaran biasanya berdaya 7-10 HP. Satu HP setara dengan 745,7 watt.
Baca Juga: UGM Tawarkan Uji Emisi Mobil Gratis, Mantap!
Mesin ini dibuat dari enam komponen utama yaitu tempat penampung hasil cacahan lastik kresek (hopper), motor listrik, roda gila (fly wheel), belt, poros, serta pisau statis dan pisau dinamis.
Bentuk mesin dibuat tidak jauh berbeda dengan mesin yang ada di pasaran. Memiliki ukuran panjang mesin 1 meter, tinggi 1,7 meter, dan lebar 1 meter.
''Sebagian besar mesin ini dibuat dengan memanfaatkan komponen lokal,'' jelasnya
Mekanisme kerja mesin ini menggunakan motor listrik AC yang ditransmisikan menggunakan fan belt sehingga memutar poros pisau untuk mencacah plastik dengan roda gila yang berfungsi sebagai penyimpan inersia. Untuk kecepatan putar mesin antara 400-1000 rpm.
''Mesin kita desain secara sederhana sehingga mudah untuk dioperasikan,'' ungkapnya.
Baca Juga: 7 Portal Arkadia Digital Media di Yogyakarta Siap Menggandeng UGM
Dr. Muslim Mahardika dan tim peneliti UMG mengembangkan mesin pencacah plastik dalam tiga tipe berdasar kapasitas cacahan sampah plastik. Tipe mesin itu adalah kapsitas kecil 10-20 kg/jam, kapasitas sedang 20-30 kg/jam, dan kapasitas besar 40-50 kg/jam.