Suara.com - Tim peneliti dari Departemen Teknin Mesin dan Industri, Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengembangkan mesin pencacah plastik kresek yang dapat mengatasi masalah sampah plastik.
Masalah sampah plastik saat ini memang menjadi persoalan serius yang dihadapi Indonesia. Bahkan menurut data dari Jambeck (2015), Indonesia menempati posisi kedua penghasil sampah setelah China.
Baca Juga : Solusi Mati Listrik, Mahasiwa UGM Kembangkan Lampu Darurat Hemat Energi
Kondisi tersebut tidak lepas dari kontribusi penggunaan plastik oleh masyarakat yang cukup tinggi. Dalam keseharian masyarakat masih bergantung pada plastik. Produksi plastik kresek pun meningkat yang mengakibatkan sampah plastik makin banyak.
Baca Juga: UGM Tawarkan Uji Emisi Mobil Gratis, Mantap!
Dari fenomena tersebut, para peneliti UGM mencari solusi untuk mengatasi sampah plastik dengan membuat inovasi berupa mesin pencacah plastik kresek.
Inovasi tersebut lahir dari sebuah tim peneliti UGM yang digawangi oleh Dr. Muslim Mahardika yang melibatkan peneliti lain yaitu Dekan FT Prof. Nizam, Dr. Rachmat Sriwijaya, Sigiet Haryo Pranoto, dan Fajar Yulianto Prabowo.
Dr. Muslim Mahardika mengatakan tujuan utama pembuatan mesin pencacah plastik kresek ini adalah untuk mengembangkan pengolahan sampah plastik menjadi produk bernilai tambah, termasuk mengurangi sampah plastik yang ada di masyarakat.
''Hasil cacahan plastik tersebut digunakan sebagai bahan daur ulang plastik yang digunakan oleh pabrik daur ulang plastik dan juga sebagai bahan campuran aspal,'' tuturnya.
Mesin pencacah plastik kresek ini sebenarnya telah dikembangkan sejak awal tahun 2018 lalu.
Baca Juga: 7 Portal Arkadia Digital Media di Yogyakarta Siap Menggandeng UGM
Dibuat sesuai dengan permintaan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang membutuhkan bahan plastik sebagai bahan campuran aspal untuk pembangunan ruas jalan.