Suara.com - CEO Bukalapak Achmad Zaky memberikan pernyataan resminya terkait cuitannya di media sosial Twitter yang menyebut kalimat 'presiden baru'. Tidak puas disampaikan postingan melalui akun Twitter pribadi miliknya, bos Bukalapak itu kembali menyampaikan permohonan maafnya secara resmi.
Mewakili Bukalapak, Achmad Zaky memohon maaf atas kekhilafannya dan atas segala kesalahpahaman yang timbul dan dengan tegas menyatakan bahwa cuitan yang diposting pada Rabu (13/2/2019) dan telah dihapus itu tidak bermaksud mendukung atau tidak salah satu calon presiden tertentu.
"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Achmad Zaky.
Terkait postingan kontroversial tersebut, Zaky pada prinsipnya sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia. Oleh karena itu, ia sangat berharap agar investasi dalam bidang riset dan SDM tingkat tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.
Baca Juga: Terungkap! Penyebab #UninstallBukalapak Jadi Trending Topic
Pada kesempatan yang sama, Zaky atas nama Bukalapak pun mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada perusahaannya. Ke depannya, Bukalapak akan terus berkomitmen membangun Indonesia melalui teknologi.
Seperti diketahui, Zaky sempat menulis soal anggaran riset dan pengembangan (litbang) di Twitter. Ia membandingkan anggaran litbang Indonesia yang kalah jauh dari negara lain seperti Malaysia, Singapura Amerika Serikat, Cina, dan Jepang.
Postingannya tersebut ternyata membuat warganet geram dan beramai-ramai menggemakan tagar #uninstallbukalapak yang sempat menjadi trending topic di Twitter beberapa saat lalu.