Suara.com - Warganet Twitter dibuat geger sejak Kamis malam (14/2/2019), ditandai dengan hashtag #UninstallBukalapak yang hingga berita diturunkan masih menjadi trending topic. Akhirnya, terungkap dan mendapat tanggapan dari pihak Bukalapak sendiri.
Rupanya, kemunculan tagar ini dipicu oleh cuitan CEO sekaligus pendiri Bukalapak, Achmad Zaky yang disebut menyerang kubu Jokowi. Dari pantauan Suara.com, cuitan yang telah dihapus tersebut terposting pada Rabu (13/2/2019),
Melalui cuitannya tersebut, Achmad Zaky mengkritisi dana riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia yang menurutnya masih tertinggal jauh dari negara lainnya.
Menurut data tahun 2016 yang ia dapat, dana riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia hanya sebesar 2 miliar dolar AS, sedangkan Singapura mencapai angkat 10 miliar dolar AS.
Baca Juga: CEO Bukalapak Minta Maaf ke Pendukung Jokowi soal Cuitan Presiden Baru
Menutup cuitannya, Achmad Zaky menyampaikan doanya agar presiden yang baru dan akan terpilih nantinya mampu mengangkat dana untuk riset dan pengembangan ini.
"Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin.." tulisnya menutup cuitan tersebut.
Mengingat Indonesia dalam panasnya masa Pemilihan Presiden 2019, pernyataan ini langsung mendapat respon keras dari pendukung calon presiden nomor urut 1, Jokowi.
Banyak warganet menyebut jika ujaran Achmad Zaky tersebut berpihak pada calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Laman Twitter lalu ramai dengan berbagai cuitan warganet pada Achmad Zaky dengan menyertakan hashtag #UninstallBukalapak yang hingga pagi ini, Jumat (15/2/2019) sudah mengumpulkan lebih dari 56 ribu cuitan.
Baca Juga: Warganet Serukan #uninstallbukalapak, Ada Apa?
Banyak warganet langsung melakukan uninstall aplikasi belanja online Bukalapak dan mengunggah aksinya tersebut ke Twitter dengan disertai hashtag #UninstallBukalapak.