Suara.com - Tahun 2019 ini, Asus akan mulai menggenjot produksi laptop berprosesor AMD di Indonesia. Pasalnya, pangsa pasar laptop Asus berbasis AMD di Indonesia masih dianggap kurang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Head of Public Relations Asus Indonesia, Muhammad Firman, yang menyebut bahwa persentase laptop AMD racikan Asus selama tahun 2018 masih kurang dari 20%.
Hasil ini justru berbanding terbalik dengan dominasi laptop gaming Asus berbasis NVIDIA GeForelce GTX yang menguasai pasar dengan persentase 60,2%.
"Untuk tahun ini kami akan ada beberapa model laptop yang pakai AMD. Kemungkinan di semester dua akan ada model yang ultra-thin dengan AMD Ryzen juga," kata Firman usai acara peluncuran Asus VivoBook Pro F570 di kawasan SCBD Jakarta pada Kamis (14/2/2019).
Dengan menggenjot produksi laptop berbasis AMD, Asus berharap saat tutup tahun nanti pangsa pasar laptop tersebut bisa meroket.
"Target kami agar bisa meningkatkan produk AMD sebanyak 50 persen dari sebelumnya," lanjutnya.
Sementara mengenai laptop AMD yang dirilis akhir tahun ini baru sebatas laptop mainstream. Sedangkan untuk laptop gaming, Firman belum mengungkap chipset yang akan digunakan.
"(Produk Asus dengan chipset) AMD masih sedikit dan umumnya masuk seri menengah ke bawah. Jadi untuk tahun ini, kami akan perluas produk AMD ke laptop mainstream saja. Kalau di bawa ke laptop gaming, saya belum tahu,” sambung Firman.
Firman pun menjelaskan alasan mengapa pihaknya ingin memakai jasa AMD untuk line up laptop mainstreamnya.
"Dengan adanya prosesor AMD seri Ryzen yang performanya oke dan tidak terlalu panas, kami bisa bikin laptop lebih tipis dan ringan," tandasnya.