Suara.com - Microsoft mengajak para pengguna komputer dan laptop bersistem operasi Windows untuk tidak menggunakan Internet Explorer. Pasalnya, Microsoft segera menghentikan dukungan untuk peramban (browser) lawas tersebut.
Sebagaimana dikutip dari Tech Radar pada Rabu (13/2/2019), Internet Explorer masih dipakai di sejumlah perusahaan karena masih bisa menjalankan aplikasi lama yang tidak perlu mendapatkan update.
Padahal menurut sejumlah pengamat keamanan siber, penggunaan Internet Explorer seharusnya dihentikan sedari dulu karena sangat berbahaya. Selain karena sudah ketinggalan zaman, browser klasik itu mudah untuk diretas.
Bahkan ahli keamanan siber di Microsoft Windows, Chris Jackson, mengimbau agar pengguna berhenti memakai Internet Explorer dan berpindah ke peramban kekinan, seperti Microsoft Edge, Google Chrome, atau Mozila Firefox.
"Internet Explorer merupakan solusi kompatibilitas. Kami tidak mendukung standar situs baru. Banyak situs yang berfungsi dengan baik. Sejumlah pengembang tidak lagi menguji Internet Explorer belakangan ini," papar Chris Jackson.
Microsoft sendiri sebenarnya telah mendorong perusahaan teknologi untuk memperbarui peramban yang digunakan. Sayangnya, para pegawai di bidang teknologi cenderung mempertahankan penggunaan Internet Explorer agar tidak menambah beban pekerjaan mereka.
Sebagai informasi, Internet Explorer sebenarnya didesain untuk para pengguna OS Windows 95. Internet Explorer sempat menjadi peramban terbaik pada masanya, sebelum Google Chrome, Mozilla, Opera, dan browser lainnya lahir.
Tapi seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, Microsoft terpaksa menghentikan dukungan untuk Internet Explorer dan menggantinya dengan peremban baru, Microsoft Edge.