Suara.com - Wahana antariksa New Horizons milik NASA sukses terbang melintasi Ultima Thule, objek tata surya paling jauh yang pernah dikunjungi saat ini, pada 1 Januari lalu. Objek di Sabuk Kuiper tersebut sempat diumpamakan seperti manusia salju oleh para astronom, namun rupanya itu bukanlah bentuk asli dari Ultima Thule.
Saat itu, awalnya para astronom menganggap Ultima Thule berbentuk mirip manusia salju karena saat dilihat dari atas, objek tersebut tampak seperti dua lobus besar yang saling menyatu.
Pandangan yang diperoleh wahana antariksa New Horizons pada jarak 27.000 kilometer dari Ultima Thule awal Januari lalu memperlihatkan objek terdiri dari dua lobus besar, di mana lobus yang lebih besar dengan diameter 19 kilometer dinamai "Ultima" dan lobus yang lebih kecil yang berdiameter 14 kilometer dinamai "Thule".
Namun, setelah dilakukan analisis lebih lanjut, dalam 14 gambar berbeda yang diambil oleh New Horizons, Ultima Thule tidak berbentuk bola. Bagian yang dijuluki "Ultima" berbentuk mirip pancake raksasa, sementara bagian lebih kecil yang dijuluki "Thule" berbentuk seperti kenari.
Baca Juga: New Horizons Berikan Panampakan Terbaru dari Ultima Thule
"Pada awalnya kami mengira Ultima Thule berbentuk mirip manusia salju berdasarkan pada terbatasnya jumlah gambar yang kami terima dari New Horizons pada hari-hari pertama terbang lintas dekat, tetapi setelah melihat lebih banyak gambar yang datang, rupanya Ultima Thule sangat berbeda. Ultima Thule berbentuk lebih datar seperti panekuk. Tapi masalahnya adalah, bagaimana benda semacam itu dapat terbentuk? Kami belum pernah melihat sesuatu seperti ini yang mengorbit Matahari," ucap Alan Stern, kepala peneliti New Horizons, seperti yang dikutip dari space.com.
Gambar Ultima Thule yang diambil dari sudut yang berbeda itu dibidik pada 1 Januari lalu, ketika New Horizons berada sejauh 8.862 kilometer di luar Ultima Thule dan 6,6 miliar kilometer dari Bumi.
Dalam 14 gambar yang diperoleh dari New Horizons, terlihat potret Ultima Thule yang menghalangi cahaya bintang latar belakang. Dari data tersebut para astronom dapat memetakan bentuk Ultima Thule yang sebenarnya karena tidak diterangi sinar Matahari.