Suara.com - NASA meningkatkan rencana untuk dapat segera kembali ke bulan secara lebih permanen. Badan antariksa berbasis di Amerika Serikat itu telah membicarakan rencananya untuk membuat pangkalan bulan di tetangga selestial kita yang akan digunakan astronot sebagai pintu gerbang ke seluruh tata surya. Pintu gerbang ini akan disebut 'Gateway'.
"Kami akan pergi ke bulan dengan teknologi dan sistem baru yang inovatif untuk menjelajahi lebih banyak lokasi di permukaan daripada yang pernah mungkin kami bayangkan. Kali ini, ketika kita pergi ke bulan, kita akan tinggal," jelas administrator NASA Jim Bridenstine, menulis di majalah online OZY dikutip Metro.
Bridenstine mengatakan bahwa komunitas luar angkasa telah diberi mandat oleh Presiden Trump untuk kembali ke bulan. Pasalnya, terakhir kali manusia mengunjunginya adalah tahun 1972.
"Lebih dari dua pertiga orang Amerika saat ini bahkan tidak hidup untuk menyaksikan enam pendaratan di bulan Apollo yang sukses, termasuk saya," katanya.
Baca Juga: NASA Tak Ingin Buru-Buru Daratkan Astronot di Bulan, Lho Kenapa?
"Sangat luar biasa karena banyak ekspedisi bulan adalah fakta dari buku sejarah atau cerita yang diceritakan oleh kerabat yang lebih tua."
Bridenstine menambahkan bahwa Gateway akan menjadi pangkalan bagi sistem pendaratan bulan manusia pertama yang dapat digunakan kembali. Ini adalah pendekatan berkelanjutan yang menciptakan lebih banyak peluang komersial, yang diperlukan untuk eksplorasi ruang angkasa jangka panjang manusia.
Bahkan sebelum manusia menginjakkan kaki di permukaan bulan yang berdebu, NASA memiliki banyak rencana bulan non-humanoid.
Badan ini akan mengirim 'instrumen sains baru dan demonstrasi teknologi' ke permukaan bulan di 'pengiriman kargo komersial' di masa depan. Nantinya, mungkin berarti bahwa SpaceX Elon Musk telah mendapatkan beberapa kontrak baru yang menguntungkan.
NASA mengatakan pihaknya merencanakan misi ini akan beroperasi pada akhir 2020.
Baca Juga: Setelah Melintasi Mars, Dua Satelit NASA Hilang Misterius