Hanya 5 persen pengguna ganja yang memiliki konsentrasi sperma kecil atau kurang dari 15 juta sel sperma per mililiter semen. Sementara di antara mereka yang belum pernah mengisap ganja, ada 12 persen yang memiliki konsentrasi sperma rendah.
Studi itu juga menemukan bahwa mereka yang mengisap ganja biasanya memiliki hormon testosterone lebih tinggi. Menariknya lagi, semakin lama seseorang berhenti mengisap ganja, semakin tinggi jumlah spermanya.
"Temuan kami bertolak belakang dengan apa yang kami hipotesiskan di awal studi," kata Feiby Nassan, pemimpin studi, yang juga berasal dari Harvard.
Tetapi ia mengakui hasil penelitian itu bisa memiliki banyak tafsiran. Misalnya, penggunaan ganja dalam jumlah kecil bisa meningkatkan produksi sperma.
Baca Juga: Tanpa Rompi Tahanan, Ahmad Dhani Tiba di PN Surabaya
Tafsiran kedua: orang dengan jumlah testosteron tinggi lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko seperti mengisap ganja. Dan para peneliti menemukan hubungan antara jumlah sperma dan konsumsi ganja.
Dengan kata lain, sambung Nassan, "lelaki dengan testosteron tinggi, memiliki jumlah sperma lebih banyak, dan lebih cenderung berani mengisap ganja," tutup dia. (Live Science)