Suara.com - Ketika peluncuran Samsung Galaxy A8s pada tahun 2018 lalu di China, perusahaan mengumumkan kerja sama dengan brand fashion Supreme. Rupanya, brand tersebut merupakan Supreme Italia, bukan dari Amerika Serikat.
Sebagai informasi, Supreme Italia memang memiliki legalitas memakai nama tersebut. Tetapi brand tersebut bukanlah Supreme asli yang berasal dari New York, Amerika Serikat.
Supreme Italia ini disebut sebagai Supreme "Legal Fake" karena secara legal, Supreme Italia mendaftarkan diri dengan nama tersebut di Italia dan Spanyol.
Dilansir dari Gizmochina, Supreme asli di New York rupanya tak memiliki izin di China, sebaliknya Supreme Italia yang memiliki izin di negara tersebut.
Baca Juga: Samsung Galaxy S10 Jadi Ponsel Pertama dengan WiFi 6 ?
Saat itu, Samsung bekerja sama dengan Supreme Italia untuk membuka toko pertamanya di China dan memasarkan Samsung Galaxy A8s di sana. Rupanya, Samsung mengira bahwa brand fashion tersebut adalah Supreme yang sebenarnya.
Pihak Supreme yang asli di New York mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa bukan mereka yang berkolaborasi dengan Samsung, melainkan Supreme lainnya.
Setelah mengetahui kondisi ini, dilansir dari Sammobile.com, kolaborasi antara Samsung dan Supreme Italia dikabarkan telah dibatalkan. Bahkan, pabrikan asal Korea Selatan itu telah mengumumkan pembatalan kerja sama tersebut melalui akun Weibo Samsung China.
Penghentian kolaborasi Samsung dan Supreme Italia tersebut juga telah diumumkan oleh Supreme New York.
"Samsung Electronics yang sebelumnya menyebutkan kolaborasi dengan Supreme Italia dalam peluncuran Galaxy A8s di China pada 10 Desember 2018, Samsung Electronics telah memutuskan untuk menghentikan kolaborasi ini," tulis sebuah pernyataan yang dikutip dalam Sammobile.com.
Baca Juga: Mengekor Merek China, Samsung Galaxy A90 Akan Punya Kamera Pop-up?
Dilaporkan, penghentian kerja sama ini karena Samsung mendapatkan banyak tekanan dan kritik atas kolaborasi tersebut.