Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia telah mengidentifikasi sebanyak 175 konten hoaks yang menyebar di internet dan media sosial selama Januari 2019.
Berdasarkan hasil pemantauan konten internet dan media sosial yang dikelola Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet Ditjen Aplikasi Informatika Kemkominfo, mereka menemukan empat sampai enam konten hoaks dari beragam isu yang disebar dalam satu hari.
Menurut keterangan resmi Kemkominfo, jumlah konten hoaks terbanyak ditemukan pada 22 Januari 2019, yaitu sebanyak 11 konten.
Pada bulan pertama di tahun 2019, disinformasi isu yang berkaitan Pemilihan Umum (Pemilu) ditemukan sebanyak 81 konten. Dan salah satu satu kabar palsu seputar Pemilu yang paling mendapatkan sorotan publik adalah perihal hoaks 'Temuan 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos di Tanjung Priok'.
Baca Juga: Pep Guardiola: Man City Telah Kembali ke Jalur Perburuan Gelar Juara
Selain didominasi kabar hoaks Pemilu, berita palsu yang paling banyak dilaporkan adalah isu PKI, ijazah palsu, hingga cocoklogi simbol jari.
Sementara untuk hoaks atau disinformasi yang berkaitan dengan peristiwa ditemukan sebanyak 22 konten. Contohnya antara lain hoaks 'Aksi Bunuh Diri di Sukorajo', 'Video Orang Yang Telah di Makamkan Selama 4 Hari Kembali Hidup', atau 'Pakai OVO Bayar Pendidikan Dapat Cashback 60%'.
Adapun isu pemerintahan ditemukan sebanyak 13 konten. Beberapa diantaranya hoaks 'Kemenag Memberi Lampu Hijau pada LGBT', 'Pengangkatan Honor K2 Jadi PNS', hingga 'Razia STNK dan Lowongan Kerja di Rumah Sakit'.
Sementara itu, tokoh yang paling banyak dimunculkan dalam konten hoaks antara lain Presiden Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Ustadz Arifin Ilham.
Baca Juga: Persija Hancurkan Home United 3-1 di Liga Champions Asia