Suara.com - Diketahui tentara AS (Amerika Serikat) tengah memesan drone super kecil yang menelan biaya sebesar 39 juta dolar AS atau Rp 454 miliar. Drone ini digunakan sebagai ''drone pengintai'' dan cukup kecil untuk muat di saku tentara AS.
Gagasan di balik drone ini dibuat oleh FLIR Systems dan didesain semirip mungkin dengan ''helikopter kecil yang mengancam''.
Tentara AS dapat mengirimkan drone super kecil tersebut ke angkasa dan mendapatkan ''ujung yang mematikan'' karena pemandangan musuh akan terlihat jelas.
FLIR Systems saat ini bekerja sama dengan tentara AS dengan mengirimkan kendaraan udara tak berawak nano.
Baca Juga: Karyawan Korupsi Berjamaah, Produsen Drone DJI Rugi Rp 2 Triliun
Mereka menyebut drone super mini mereka sebagai Black Hornet Personal Reconnaissance Systems (PRS).
Perangkat drone mini itu masuk kategori sebagai kendaraan udara tak berawak nano atau nano-Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Black Hornet PRS ini nantinya akan mendukung misi pengintaian unit kecil tentara AS yang masuk ke dalam program Soldier Borne Sensor (SBS).
Pada Juni 2018, FLIR Systems menjalin kontrak dengan Angkatan Darat AS untuk pemesanan batch awal Black Hornet PRS.
Pengiriman perangkat tersebut akan dimulai pada awal 2019 dan langsung dipraktikkan tentara AS dalam latihannya.
Baca Juga: Kementerian Kominfo Dukung Bukalapak Kembangkan Drone
FLIR telah mengirimkan lebih dari 8.000 Black Hornet nano-UAV di seluruh dunia.
''Kami bangga dipilih oleh Angkatan Darat AS untuk program SBS. Kontrak ini merupakan tonggak bersejarah dalam penyebaran skala besar nano-UAV ke dalam Angkatan Darat terkuat di dunia,'' kata Jim Cannon dikutip dari Futurism.
Tak hanya pengintaian, drone mini Black Hornet PRS juga digunakan sebagai perangkat untuk melindungi tentara Amerika Serikat.
Drone tersebut akan mengintai kondisi lawan ketika datang serangan tiba-tiba sehingga tentara AS dapat mengantisipasi lebih cepat.
Meski memiliki tubuh yang kecil, pesawat tanpa awak ini dapat merekam gambar dalam resolusi HD dan mentransmisikan langsung ke operator.
FLIR mengklaim bahwa drone super mini besutan mereka sebagai perangkat yang sangat ringan, sunyi, dan memiliki waktu penerbangan yang cukup lama yaitu hingga 25 menit.(HiTekno.com/Rezza Dwi Rachmanta)