''Kami bangga dipilih oleh Angkatan Darat AS untuk program SBS. Kontrak ini merupakan tonggak bersejarah dalam penyebaran skala besar nano-UAV ke dalam Angkatan Darat terkuat di dunia,'' kata Jim Cannon dikutip dari Futurism.
Tak hanya pengintaian, drone mini Black Hornet PRS juga digunakan sebagai perangkat untuk melindungi tentara Amerika Serikat.
Drone tersebut akan mengintai kondisi lawan ketika datang serangan tiba-tiba sehingga tentara AS dapat mengantisipasi lebih cepat.
Meski memiliki tubuh yang kecil, pesawat tanpa awak ini dapat merekam gambar dalam resolusi HD dan mentransmisikan langsung ke operator.
Baca Juga: Karyawan Korupsi Berjamaah, Produsen Drone DJI Rugi Rp 2 Triliun
FLIR mengklaim bahwa drone super mini besutan mereka sebagai perangkat yang sangat ringan, sunyi, dan memiliki waktu penerbangan yang cukup lama yaitu hingga 25 menit.(HiTekno.com/Rezza Dwi Rachmanta)