Ilmuwan Prediksi Warna Laut Akan Berubah, Pertanda Apakah?

Selasa, 05 Februari 2019 | 11:33 WIB
Ilmuwan Prediksi Warna Laut Akan Berubah, Pertanda Apakah?
Ilustrasi gelombang laut. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan Prediksi Warna Laut Akan Berubah, Pertanda Apakah?

Para ilmuwan memprediksi bahwa lautan akan berubah warna pada akhir abad ini. Alasannya perubahan iklim mengubah fitoplankton atau biota laut yang bertanggung jawab atas warna dasar lautan.

Mengutip Nypost, ketika suhu laut naik, sebesar 9 derajat celcius, peneliti menemukan bahwa pertumbuhan plankton akan semakin tinggi yang membuat warna biru dan hijau lautan semakin hidup ketika terpantul sinar matahari. Menurut peneliti, ketika fitoplankton berada dalam jumlah sedikit membuat air terlihat lebih biru sementara ketika jumlahnya lebih banyak membuat warnanya lebih hijau.

"Model ini menunjukkan perubahan yang tidak tampak jika dilihat dengan mata telanjang, dan lautan akan tetap terlihat sangat biru di daerah subtropis dan lebih hijau di dekat khatulistiwa dan kutub," kata pemimpin penulis Stephanie Dutkiewicz, yang tergabung dalam ilmuwan peneliti utama di MIT’s Department of Earth, Atmospheric, & Planetary Sciences.

Baca Juga: Merasa Tak Minta Dilahirkan, Lelaki India Ini Seret Ibunya ke Pengadilan

Lautan yang sudah cukup biru, terutama daerah subtropis akan menjadi lebih biru, menurut penelitian. Lautan di daerah tropis termasuk yang berada di dekat kutub, akan berubah menjadi lebih hijau, karena suhu yang lebih hangat menghasilkan fitoplankton yang lebih banyak.

Satelit sendiri telah melakukan pemantauan warna laut secara terus menerus sejak akhir 1990-an. Dengan melihat pemantauan ini, tingkat klorofil dapat diprediksi dan pengaruhnya oleh pemanasan global atau fenomena terkait cuaca, seperti El Nino atau La Nina.

"Peristiwa El Niño atau La Niña akan memunculkan perubahan klorofil yang sangat besar karena itu mengubah jumlah fitoplankton yang masuk ke sistem," kata Dutkiewicz.

Dampak dari fitoplankton yang lebih sedikit, menurut Dutkiewicz akan memiliki efek dua kali lipat yakni tidak hanya menurunkan tingkat karbon dioksida dari udara dan membantu mengatur iklim, tetapi juga mempengaruhi persediaan makanan untuk makhluk laut lainnya seperti ikan.

"Berbagai jenis fitoplankton menyerap cahaya secara berbeda, dan jika perubahan iklim mempengaruhi jumlah fitoplankton hal itu juga akan mengubah piramida makanan yang mereka dukung," imbuh dia.

Baca Juga: Gempa 6,1 SR Nias Selatan Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Tenang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI