Suara.com - Saat ini, Facebook merupakan media sosial paling populer di dunia karena digunakan lebih dari 2 miliar. Tapi, membesarkan Facebook bukanlah perkara yang cukup mudah. Hal ini diungkap pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Selama membangun Facebook, Mark mengutarakan bahwa ia sempat berada dalam posisi dilema, yaitu ketika Yahoo ingin mengakuisisi Facebook senilai 1 miliar dolar AS, nilai yang sangat besar untuk perusahaan yang belum lama berdiri.
"Salah satu bagian terberat untukku adalah ketika Yahoo menawarkan untuk membeli perusahaan ini dengan nilai uang yang besar. Itu adalah titik balik perusahaan," tutur suami Priscilla Chan ini seperti dikutip dari CNN, Senin (4/2/2019).
Kala itu, Facebook baru berusia dua tahun pada 2006. Namun, media sosial tersebut sudah memiliki lebih dari 10 juta pengguna di seluruh dunia. Yahoo yang saat itu masih berada di puncak kejayaannya, melihat potensi yang dimiliki Facebook, sehingga berani memberikan penawaran akuisisi dengan nilai fantastis.
Namun dengan banyak pertimbangan, Mark bersama pendiri Facebook lainnya, Dustin Moskovitz, akhirnya menolak penawaran tersebut. Setelah proses penolakan, titik nadir Mark selama menangani Facebook benar-benar terjadi, yakni ketika ia ditinggalkan oleh para pegawai Facebook yang tidak setuju dengan keputusan yang diambil Mark. Saat itu, divisi manajemen paling banyak memutuskan untuk mundur.
Baca Juga: Sempat Tersandung Kasus, Pendapatan Facebook Berhasil Cetak Rekor
"Bagian paling menyakitkan bukanlah soal menolak tawaran tersebut. Tapi fakta bahwa setelah melakukannya, banyak orang di Facebook keluar karena mereka tidak percaya dengan apa yang kami lakukan," sambung lelaki 34 tahun ini.
Karena tidak bisa meyakinkan mantan pegawainya itulah, Mark menyalahkan dirinya sendiri. Tapi di sisi lain, ia tidak menyesali keputusan yang telah ia ambil.
"Faktanya, aku tidak bisa berkomunikasi dengan baik soal apa yang coba kami lakukan saat itu adalah penyebab bergejolak perusahaan. Banyak orang yang bergabung di Facebook, tapi tak terlalu sepakat denganku. Bisa menjual startup senilai 1 miliar dolar AS dalam usia hanya beberapa tahun adalah semacam home run bagi mereka," kenang Mark.
Beruntung, perjudian Mark yang menolak tawaran Yahoo ternyata berakhir dengan manis. Kini di usianya yang ke-15, Facebook telah menjadi salah satu raksasa teknologi paling disegani dengan nilai perusahaan yang mencapai ratusan miliar dolar. Sedangkan aset pribadi Mark sendiri ditaksir mencapai 62,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 872,81 triliun (1 dolar AS = Rp 13.964,95).
Di sisi lain, Yahoo yang dulunya berjaya justru kini sedang tertatih. Bahkan, saham perusahaan terpaksa dijual dengan nilai yang terbilang rendah, yaitu 4,8 miliar dolar AS atau senilai Rp 67 triliun kepada operator telekomunikasi Amerika Serikat, Verizon.
Baca Juga: Disebut Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Kirim Puisi di Facebook