Suara.com - Teknologi ramah lingkungan dan hemat energi menjadi salah satu fokus utama penelitian yang sedang mengembangkan teknologi terbaru, termasuk mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berhasil mengembangkan inovasi lampu darurat (emergency) hemat energi yang ramah lingkungan.
Dua mahasiswi ini merupakan adik kakak asal Blora, Jawa Tengah, yakni Fadhiela Noer Hafiezha (S1 Teknik Mesin) dan Chaieydha Noer Hafiezha (S2 Fakultas Pertanian).
Lampu hemat energi tersebut dinamai La Helist (Lampu Hemat Listrik) ini mampu menjadi solusi bagi masyarakat dalam situasi darurat saat terjadi pemadaman listrik di malam hari bahkan saat lampu padam
Teknologi tersebut memanfaatkan fitting lampu yang dimodifikasi sehingga menghasilkan lampu dengan terang yang tidak berbeda seperti lampu yang menggunakan daya listrik PLN.
Baca Juga: Penelitian, Bermain Fortnite dan PUBG Dapat Tingkatkan Produktivitas Kerja
Fadhiela mengatakan bahwa pengembangan lampu emergency hemat energi ini terinspirasi dari seringnya pemadaman listrik di daerah asalnya, Blora. Pemadaman listrik kerap terjadi, terlebih dikala musim hujan. Hal tersebut menjadikan aktivitas masyarakat terganggu.
''Di Blora sering terjadi pemadaman listrik dan masyarakat masih sering memakai lilin untuk penerangan saat listrik padam, sementara penggunaan lilin berpotensi terjadi kebakaran saat ditinggal tidur. Untuk itulah kami mengembangkan lampu emergency dari led dan menggunakan batu baterai yang aman dan praktis,'' paparnya, Kamis (31/1) saat Konferensi Pers di Kantor Humas UGM.
Lampu darurat ini terbuat dari material lokal dan mudah diperoleh di pasaran. Komponen penyusun La Helist di antaranya lampu led, fitiing lampu, trafo ferit, kumparan email, resistor, tarnsistor, saklar, serta batu baterai.
Mereka juga mengaku pembuatan lampu ini tidak sulit karena materialnya mudah didapat, bahkan khusus ferit dari limbah lampu yang tidak terpakai.
Untuk menghidupkan lampu menggunakan energi dari baterai kecil tipe AA 1,5 Volt yang biasa dipakai untuk baterai jam dinding. Dikembangkan dalam dua jenis yakni berdaya 3 watt dan 9 watt.
Baca Juga: Intip 5 Tips Berikut Agar Tak Kena Modus Foto Bugil Penelitian Kedokteran
La Helist didesain secara minimalis dilengkapi dengan saklar sehingga dapat dibawa kemana-mana dan dihidupkan kapan saja tanpa tergantung akan aliran listrik PLN.