Masuk Bulan Februari, Lima Peristiwa Langit Ini Akan Terjadi

Jum'at, 01 Februari 2019 | 10:47 WIB
Masuk Bulan Februari, Lima Peristiwa Langit Ini Akan Terjadi
Ilustrasi langit. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap bulan akan selalu ada peristiwa langit yang terjadi, entah itu terlihat dengan jelas atau tidak. Bulan Januari 2019 dihiasi fenomena konjungsi Jupiter dengan Bulan, hujan meteor Quadrantid dan lainnya. Bulan Februari 2019 pun tidak kalah dengan peristiwa langit menarik lainnya, berikut ini lima peristiwa langit yang akan terjadi pada bulan Februari:

1. Konjungsi Saturnus dengan Bulan

Saturnus, Titan, dan wahana antariksa Cassini (NASA/Shutterstock).
Saturnus,. (NASA/Shutterstock)

Konjungsi merupakan peristiwa ketika dua atau lebih benda langit berada di arah yang sama dalam pandangan dari Bumi. Pada 2 Februari, pengamat akan berkesempatan melihat konjungsi planet Saturnus dengan Bulan. Keduanya akan terpisah dengan jarak 4 derajat satu sama lain.

Dari langit Indonesia, keduanya dapat dilihat mulai pada pukul 03:55 waktu setempat atau 1 jam 59 menit sebelum Matahari terbit. Dilansir dari in-the-sky.org, keduanya akan berada di rasi Sagitarius.

Baca Juga: Masuk Bulan Januari, Lima Peristiwa Langit Ini Akan Terjadi

2. Konjungsi Mars dengan Bulan

3D render the planet Mars on a black background, high resolution. Some elements of this image furnished by NASA.
Planet Mars. [NASA]

Bulan Februari kali ini sepertinya akan didominasi dengan peristiwa konjungsi planet dan Bulan. Lima hari setelah fase Bulan baru, Bukan akan masuk fase sabit awal. Saat itu terjadi, Bulan akan berpindah ke langit senja. Pada tanggal 10 Februari mendatang, senja akan dihiasi Bulan dan planet Mars.

Bulan akan berada sejauh sekitar 7 derajat di arah selatan Mars. Dari Indonesia, keduanya akan terlihat mulai sekitar pukul 18:30 waktu setempat. Saat itu, Bulan dan Mars akan berada pada ketinggian sekitar 52 derajat di atas cakrawala barat laut. Kedua benda langit tersebut bisa terus diamati hingga 3 jam 53 menit setelah Matahari terbenam.

3. Supermoon

Supermoon. [Gaston De Cardenas / AFP]
Supermoon. [Gaston De Cardenas / AFP]

Dikenal sebagai Lunar Perigee, peristiwa Bulan Super ini akan terjadi pada tanggal 19 Februari mendatang. Pada dasarnya, Supermoon merupakan fenomena biasa ketika Bulan dalam orbit elips mengelilingi Bumi berada di jarak terdekat atau yang disebut sebagai Perigee. Kedekatan Bulan dengan Bumi ini akan membuat penampakan Bulan menjadi sedikit lebih besar dan lebih terang.

Baca Juga: Sambut Tahun 2019, Ini 5 Peristiwa Langit Menarik yang Akan Terjadi

Pada 19 Februari mendatang, Perigee Bulan akan menjadi yang terdekat untuk tahun ini, dengan jarak antara Bumi dan Bulan yang diperkirakan mencapai sekitar 356.846 kilometer. Hal tersebut akan membuat diameter sudut Bulan 14 persen lebih besar dari Bulan Purnama lainnya tahun ini.

4. Titik tertinggi Merkurius

Ilustrasi Merkurius, planet terkecil dan yang paling dekat dengan Matahari di tata surya kita. [Shutterstock]
Ilustrasi Merkurius, planet terkecil dan yang paling dekat dengan Matahari di tata surya kita. [Shutterstock]

Titik tertinggi Merkurius bisa juga dikatakan sebagai titik terjauhnya dari Matahari. Titik tertinggi ini akan membuat Merkurius berada pada ketinggian sekitar 15 derajat dari cakrawala barat saat Matahari terbenam pada pukul 18:09. Peristiwa ini akan terjadi pada tanggal 25 Februari, di mana pengamat dapat mengamati Merkurius selama satu jam.

Secara pandangan mata telanjang, Merkurius akan terlihat seperti bintang kuning kecil yang terang. Untuk melihat Merkurius lebih jelas dibutuhkan teleskop dengan pembesaran minimal 225x.

5. Konjungsi Jupiter dengan Bulan

Penampakan Planet Jupiter dari dekan. (NASA/ Sean Doran dan Gerald Eichstädt).
Penampakan Planet Jupiter dari dekat. (NASA/ Sean Doran dan Gerald Eichstädt)

Konjungsi Jupiter dengan Bulan akan terjadi pada 28 Februari mendatang. Bulan akan berada sejauh 2 derajat di sebelah utara Jupiter. Dari langit Indonesia, keduanya akan terbit secara bersama-sama sejak pukul 00:36 waktu setempat atau 5 jam 23 menit sebelum Matahari terbit. Keduanya akan berada pada ketinggian 66 derajat di atas cakrawala tenggara dan berada di konstelasi Ophiuchus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI