Suara.com - Pengelola Nama Domain Internet Indoensia (PANDI) rupanya memiliki daftar harga khusus bagi mereka yang ingin memiliki website berdomain .id.
CEO PANDI, Andi Budimansyah, ketika menyampaikan laporan tahunan di Jakarta, Kamis (31/1/2019), mengatakan bahwa domain .id dibagi ke dalam dua kategori, yaitu reguler dan premium.
Domain reguler sendiri merupakan nama situs yang menggunakan lima karakter (huruf). Sedangkan domain premium lebih eksklusif karena nama situsnya hanya 2-4 karakter saja.
"Semakin sedikit karakter yang dipakai, semakin mudah untuk menghafal nama webnya. Jadi, harganya juga semakin tinggi. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa perusahaan yang membelinya. Contohnya JD.ID, BL.ID (Bukalapak) dan OT.ID (Orang Tua Group)," kata Andi.
Untuk domain reguler, sebenarnya harga asli yang dikeluarkan PANDI adalah Rp 50 ribu (belum termasuk Ppn) untuk satu tahun sewa. Namun karena diserahkan kepada pihak kedua yang disebut registar, rata-rata harga sewa domain per tahunnya adalah Rp. 150 ribu.
Sedangkan untuk domain premium, PANDI menetapkan harga khusus. Untuk nama situs dengan 4 karakter dibanderol Rp 2 juta, 3 karakter Rp 15 juta, dan paling mahal 2 karakter yang harganya bisa mencapai Rp 500 juta.
Adapun selama 2018, jumlah situs internet dengan domain .id mencapai angka 281.000, meningkat dari tahun 2017 yang berjumlah 252.112. Sedangkan rata-rata pengakses domain tersebut setiap harinya mencapai 529 juta kali.
Di Indonesia sendiri, pengguna domain .id didominasi oleh perusahaan, lembaga pemerintah, dan akademi.
"Untuk Indonesia, kebanyakan domain .id digunakan oleh perusahaan. Tapi kalau di luar negeri lebih variatif, karena ada juga pengguna personal," tutup Andi.