Hingga pada akhir zaman ordovisium sekitar 443 juta tahun lalu, kehidupan berubah secara ekstrem saat benua tua bernama Gonwana mencapai kutub selatan.
Kala itu, suhu Bumi turun secara drastis dan es meningkat hingga terjadi penurunan permukaan air laut.
Hal ini berakibat pada kegagalan fotosintesis yang mengakibatkan kekacauan ekosistem. Sekitar 86 persen populasi makhluk hidup lenyap hanya dalam kurun waktu 3 hingga 2 juta tahun.
Baca Juga : Batuan Bumi Ditemukan di Bulan, Ilmuwan Kaget Setelah Menelitinya
Baca Juga: 500 Tahun Kekeringan, Hujan Sebabkan Kepunahan Massal di Atacama
Organisme yang berada di laut pun terkena dampak kepunahan pertama ini. Beberapa diantaranya Brachiopods, Conodonts, Acritarchs, Bryozons, dan Trilobites.
Kepunahan kedua terjadi pada 359 tahun yang lalu atau terjadi pada era yang dinamakan zaman devon.
Saat itu, hujan meteor datang menyebabkan global anoxia, atau menurunnya jumlah oksigen secara drastis, meningkatnya aktivitas tektonik lempeng, perubahan muka laut, dan perubahan iklim.
Sekitar 75 persen makhluk hidup menyerah dan punah. Yang paling mengalami dampak besar dari masa ini adalah terumbu karang dan stromatoporoids, sejenis binatang laut tak bertulang belakang.
Dilansir dari The Transformers, kepunahan ketiga terjadi sekitar 251 juta tahun lalu atau pada era yang disebut zaman perm.
Baca Juga: Ilmuwan: Penurunan Oksigen di Laut Bisa Sebabkan Kepunahan Massal
Pada zaman perm ini, sebuah benua besar bernama Pangea muncul dengan daratan luas yang mengakibatkan perubahan geologi, iklim, dan lingkungan.