Suara.com - Samsung, pada Minggu (27/1/2019), mengumumkan akan berhenti menggunakan plastik sebagai pembungkus produk-produknya, mulai dari ponsel, tablet, hingga laptop.
Mulai semester kedua 2019, Samsung mengatakan bahwa produk-produk teknologinya akan dibungkus menggunakan kertas atau plastik hasil daur ulang. Samsung juga akan mengubah desain charger atau pengisi daya baterainya untuk mengurangi penggunaan plastik.
Seorang juru bicara perusahaan asal Korea Selatan itu mengatakan bahwa pihaknya akan pelan-pelan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga akhirnya tak ada lagi produk yang dibungkus menggunakan material yang berbahaya bagi lingkungan tersebut.
Bungkusan plastik yang digunakan produk-produk besar Samsung, seperti mesin cuci, kulkas, TV, dan AC, akan diganti dengan bahan plastik daur ulang atau bioplastik yang terbuat dari material nonfosil seperti tebu serta jagung.
Menurut sejumlah penelitian, bobot sampah plastik akan akan mengalahkan jumlah ikan di lautan pada 2050.
Samsung, menurut perusahaan riset IDC, menjual sekitar 291 juta ponsel pintar tahun lalu dan jutaan produk teknologi lainnya. Samsung sendiri juga masih menggunakan banyak material plastik untuk memproduksi produk-produknya.
Pada 2017 lalu, Samsung tercatat menggunakan hampir 590.000 ton plastik. Dari jumlah itu, hanya 6 persen material plastik daur ulang.